Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Yeremias Kristianto Pugel mencatat, gempa guguran tersebut memiliki amplitudo 7.4-37 mm, dengan durasi gempa 34-82 detik.
"Ini selama periode pengamatan pukul 06.00 Wita-12.00 Wita," ujar Yeremias di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Sabtu.
Berdasarkan pemantauan visual, ungkap Yeremias, guguran ke arah timur laut dengan jarak luncur lebih kurang 2 kilometer.
Cuaca di gunung setinggi 1.584 meter dari permukaan laut (mdpl) cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara dan timur laut. Suhu udara 23-30 derajat celcius.
Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 700-1.500 meter di atas puncak kawah.
"Teramati 6 kali letusan atau erupsi dengan tinggi 700-1.500 meter dan warna asap putih dan kelabu. Erupsi disertai gemuruh sedang hingga kuat," ungkapnya.
Kemudian, terjadi dua kali gempa embusan dengan amplitudo 7.4-8.8 mm, durasi 22-33 detik, serta enam kali low frekuensi dengan amplitudo 18.5-44 mm, dan durasi gempa 21-37 detik.
Saat ini tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV awas.
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut hingga utara dan timur laut.
https://regional.kompas.com/read/2024/01/13/134311178/gunung-lewotobi-alami-21-kali-gempa-guguran-selama-6-jam