Salin Artikel

Warga Purworejo Diduga Jadi Korban TPPO di Malaysia, Keluarga Berharap Korban Bisa Diselamatkan

PURWOREJO, KOMPAS.com - Seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bernama Dewi Setyowati diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Malaysia.

Sudah lebih dari satu tahun, korban pergi ke luar negeri. Namun hingga kini yang bersangkutan belum kembali ke kampung halamannya di Purworejo.

Keluarga korban, Sri Darwati berharap, Dewi bisa segera dipulangkan ke tanah air.

Harapan tersebut diungkapkan pihak keluarga saat bertemu Bupati Purworejo Yuli Hastuti di Ruang Bagelen Kompleks Setda, Rabu (10/1/2024).

"Harapannya semoga untuk proses pemulangan berjalan lancar, segera terlaksana dan cepat sampai Purworejo," ungkapnya.

Sri mengaku berterimakasih kepada Bupati Purworejo beserta jajarannya karena saat ini tengah membantu proses pemulangan Dewi dari Malaysia.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Purworejo Yuli Hastuti mengatakan, saat ini berbagai pihak terkait terus berupaya mengurus proses pemulangan Dewi.

Untuk membantu upaya penanganan korban, Baznas Kabupaten Purworejo memberikan bantuan sebesar Rp 6 juta dan Palang Merah Indonesia (PMI) sebesar Rp 1 juta.

Bantuan diserahkan oleh Bupati Purworejo Yuli Hastuti secara langsung kepada perwakilan keluarga, di Ruang Bagelen kompleks Setda, Rabu (10/1/2024).

"Semoga dengan bantuan ini, bisa sedikit membantu keluarga dalam menyelesaikan masalah tersebut, sehingga Saudari Dewi Setyowati dapat segera pulang ke tanah air,” kata Bupati Yuli Hastuti.

Ia mengingatkan, saat ini kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang terasa semakin mengkhawatirkan.

Padahal, perdagangan orang adalah bentuk kejahatan yang tidak hanya merugikan individu, tetapi juga merusak keberlanjutan dan martabat kemanusiaan.

"TPPO menjadi perhatian serius bagi kita semua, karena memakan korban tidak hanya fisik, tetapi juga mencuri hak asasi manusia yang paling dasar. Oleh karena itu, pemerintah bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat, harus bersatu dalam upaya pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan bagi korban TPPO,” tandasnya.

Terkait hal ini, pihaknya meminta agar peran pemerintah daerah harus lebih ditingkatkan untuk menjaga warga dari kasus TPPO.

Dinas terkait juga diimbau melakukan edukasi dan peningkatan kesadaran atau sosialisasi secara rutin kepada masyarakat.

Selain itu, melakukan penegakan hukum melalui pihak berwajib dan memastikan keberangkatan warga keluar negeri secara prosedural.

"Kita juga sudah melakukan kerjasama dan kemitraan melalui Gugus Tugas TPPO di Kabupaten Purworejo," kata Bupati.

Koordinasi dengan sejumlah pihak

Selain itu, juga memberikan perlindungan korban dan pemberdayaan melalui program-program pemerintah ataupun pihak swasta yang sudah dikerjasamakan, serta melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program-program anti TPPO.

"Saya juga mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih peduli dan proaktif melaporkan kegiatan mencurigakan yang dapat terkait dengan perdagangan orang. Informasi dari masyarakat sangat berharga dalam upaya penyelidikan dan penegakan hukum,” pesannya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Ir Hadi Pranoto mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk membantu korban agar bisa kembali ke Purworejo.

"Kami meminta bantuan dan berkoordinasi dengan dinas terkait dengan kelurahan, Baznas dan lain-lainnya, juga meminta arahan dari pimpinan sehingga bisa ikut membantu Saudari Dewi Setyowati supaya bisa segera pulang ke tanah air,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/10/200219778/warga-purworejo-diduga-jadi-korban-tppo-di-malaysia-keluarga-berharap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke