Salin Artikel

Status Awas Gunung Lewotobi, Evakuasi Warga, dan Penanganan Darurat...

KOMPAS.com - Gunung api Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan sejak sepekan terakhir.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahkan menaikkan status Gunung Lewotobi dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) pada Selasa (9/1/2024) pukul 23.00 Wita.

Data visual dari pos pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa pukul 18.00-24.00 WIB, teramati asap kawah bertekanan sedang hingga kuar berwarna putih kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 800-1.000 di atas puncak.

Teramati, sinar api di kawah Gunung Lewotobi Laki-laki dengan lontaran lava pijar ke arah utara sejauh 50 meter dari kawah utama. Selain itu, suara gemuruh lemah hingga sedang juga terdengar jelas.

Hasil rekaman instrumen data seismograf menunjukkan adanya gempa frekuensi rendah sebanyak 3 kali dengan amplitudo 7.4-29.6 mm dalam durasi 7-17 detik.

Gempa vulkanik dangkal terekam sebanyak 2 kali dengan amplitudo 18.5-37 mm dalam durasi 11 detik. Sedangkan untuk microtremor terekam dengan amplitudo 3.7-7.4 mm yang dominan pada 7.4 mm.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari meminta masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di area 4 kilometer dari pusat kawah dan 5 kilometer sektoral ke arah utara-barat laut.

Apabila terjadi hujan abu vulkanik, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam ruangan.

"Jika terpaksa harus melakukan segala aktivitas di luar ruangan disarankan untuk memakai masker," ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/1/2024) siang.

Pembagian masker

Sementara itu, Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Flores Timur Yohanes Bergman menambahkan, pihaknya bersama Puskesmas setempat telah turun ke lapangan untuk membagikan masker sebagai antisipasi adanya sebaran abu vulkanik yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat.

Pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta tidak terpancing dengan informasi yang beredar dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Sebelum meningkat ke level III dan sekarang menjadi level IV, kita sudah melakukan pembagian masker sekaligus melakukan imbauan kepada warga agar tetap waspada," kata dia.

"Untuk menghindari informasi hoaks,TNI/Polri bersama Tim SAR gabungan senantiasa melakukan patroli dan mengedukasi masyarakat agar selalu mengikuti arahan pemerintah," jelasnya.

Sebagai bentuk antisipasi dari dampak masif Gunung Lewotobu, pihaknya bersama tim gabungan telah melakukan proses evakuasi warga yang tinggal di Desa Nawakote, Desa Tatanlo, dan Desa Hokengjaya, Kecamatan Wulanggitang ke Desa Bori yang jaraknya kurang lebih 5-8 kilometer dari lokasi.

Total warga yang mengungsi hingga Selasa (9/1/2024) sebanyak 5.075 jiwa dan tersebar di beberapa titik yang meliputi 2.559 jiwa di lokasi tenda pengungsian yang tersebar di 6 titik, 2.401 jiwa di rumah kerabat yang tersebar di 23 titik desa, selanjutnya 374 jiwa di gedung sekolah di 5 kecamatan dan 94 jiwa di fasilitas umum yang ada di 2 titik.

Terkait total jumlah pengungsi, pihaknya masih terus memproses pada Rabu pagi.

"Penambahan posko pengungsi sedang dirapatkan di posko utama dipimpin oleh Setda Kabupaten Flores Timur," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/10/125218378/status-awas-gunung-lewotobi-evakuasi-warga-dan-penanganan-darurat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke