Salin Artikel

SAR Tanjung Pinang Hentikan Pencarian Anak Hilang Terseret Arus Parit

Hal itu berdasarkan kesepakatan tim SAR gabungan dengan pihak keluarga dan perangkat kelurahan, karena tidak ditemukannya tanda-tanda korban hingga operasi pencarian hari ketiga, Minggu (7/1/2024).

"Dengan demikian, operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup. Selanjutnya, akan dilanjutkan dengan operasi SAR pemantauan," kata Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Slamet Riyadi.

Slamet menyebut, operasi SAR pemantauan dilakukan dengan pertimbangan, antara lain tidak adanya saksi mata pada saat kejadian korban hilang.

Kemudian, tidak ditemukannya tanda-tanda korban selama pelaksanaan operasi SAR.

Selain itu, lokasi pencarian yang merupakan habitat buaya muara, menjadi salah satu kendala pencarian terhadap korban.

Pada pelaksanaan operasi hari ketiga, lanjut Slamet, tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran yang berfokus pada aliran parit sampai ke muara Sungai Dompak.

"Tim SAR gabungan tiba di muara Sungai Dompak sekitar pukul 14.00 WIB, namun dengan hasil nihil," ungkap Slamet.

Slamet menceritakan, anak laki-laki bernama Rahmat Nurhakim dilaporkan hanyut terbawa arus parit di Kampung Karang Rejo, Kamis (5/1/2024).

Laporan itu disampaikan pihak Kelurahan Pinang Kencana kepada Kantor SAR Tanjungpinang, Jumat (6/1/2024).

"Korban terbawa arus parit, karena kondisi rumah yang berdekatan dengan parit besar, ditambah saat itu cuaca hujan disertai banjir," kata Slamet.

Setelah menerima laporan itu, sambungnya, tim SAR Tanjung Pinang berjumlah lima orang langsung menuju ke lokasi.

Pencarian korban melibatkan unsur SAR gabungan terdiri atas Kantor SAR Tanjungpinang, BPBD, TNI, Polri, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, pihak kelurahan, dan juga masyarakat setempat.

Orangtua korban, Waluyo, mengatakan anaknya pamit untuk bermain di area parit tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu kondisi cuaca tengah hujan dan air parit meluap.

Namun, hingga pukul 18.00 WIB, anak tersebut tak kunjung pulang ke rumah. Waluyo kemudian bergegas mencari anaknya, namun tidak berhasil ditemukan.

"Setelah itu saya langsung lapor kepada RT dan Kelurahan Pinang Kencana. Selanjutnya diteruskan ke Kantor SAR Tanjungpinang, karena khawatir anak saya terseret arus parit," ucap Waluyo.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/08/094908878/sar-tanjung-pinang-hentikan-pencarian-anak-hilang-terseret-arus-parit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke