Salin Artikel

Gempa M 4,5 Sumedang, Keluarga Pasien: Anak Saya Mau Lahiran, Keluar Gedung Lagi karena Takut

Gempa keenam ini membuat keluarga pasien di ruang rawat inap RSUD Sumedang, panik.

Warga Desa Kertaharja, Kecamatan Tanjungkerta, Eded (54), yang tengah menunggu anaknya lahiran memilih untuk kembali ke tenda perawatan sementara yang berlokasi di luar ruangan RSUD Sumedang.

"Tadi siang masuk lagi ke ruang rawat inap, tapi pas barusan gempa lagi, kenceng lagi, saya takut. Jadi sekarang memilih sekarang ini di luar aja dulu, kembali ke tenda," ujar Eded kepada Kompas.com di halaman depan IGD RSUD Sumedang, Senin (1/1/2023) malam.

Eded dan sang anak yang akan melahirkan, belum mau masuk kembali ke dalam ruang rawat inap RSUD Sumedang karena takut akan kembali terjadi gempa.

"Ini anak saya mau lahiran, baru pembukaan satu. Daripada di dalam terus panik takut gempa lagi, jadi mending di tenda saja," tutur Eded.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang Atang Sutarno mengatakan, pasien sudah masuk kembali ke ruang inap RSUD Sumedang setelah tiga kali gempa mengguncang Sumedang pada Minggu (31/12/2023).

"Namun, apabila keluarga pasien meminta untuk kembali ke bawah, kami akan fasilitasi untuk kembali menempati tenda yang sudah disiapkan," ujar Atang kepada sejumlah wartawan, Senin malam.

Atang menuturkan, secara kajian teknis, gedung RSUD Sumedang aman dari gempa.

"Gedung ini dinyatakan aman, kami juga akan melakukan asessmen kembali terkait gempa yang terjadi Senin malam ini. Yang lebih mendesak saat ini, adalah memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya pasien dan keluarga bahwa gedung RSUD ini aman," kata Atang. 

Rentetan gempa

Untuk diketahui Kabupaten Sumedang, Jawa Barat diguncang gempa berkekuatan magnitudo 4,5, Senin (1/1/2024) pukul 20.46 WIB.

Episenter terletak pada koordinat 6.82 LS dan 107.92 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 kilometar Utara Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Gempa bumi ini dirasakan di Rancakalong, Jatinangor, Bandung dalam Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Di Cirebon, Garut dan Subang dalam Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga Senin (1/1/2023) pukul 21.15 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempa bumi di Sumedang.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/02/054509778/gempa-m-45-sumedang-keluarga-pasien-anak-saya-mau-lahiran-keluar-gedung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke