Salin Artikel

Mencicipi Kue Pukis Petudungan, Legendaris sejak Tahun 1983 di Kota Semarang

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki beragam kuliner khas legendaris yang tak boleh dilewatkan. Salah satunya, kue pukis petudungan yang terletak di Jalan MT Haryono nomor 123 Tanjung Mas, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Seperti jajanan ringan pada umumnya, kue pukis ini dijual menggunakan tenda gerobak sederhana di tepi jalan raya. Harum semerbak wangi adonan berlalu lalang di ruang terbuka sepanjang jalan MT Haryono.

Hal tersebut menandakan bahwa kue pukis dalam berbagai varian rasa, seperti coklat, strawberry, nanas, keju, sukade, coklat pisang, hingga moccacino itu siap untuk dihidangkan.

Disamping itu, puluhan orang mulai antre berdatangan di sekeliling tenda.

Pemilik kue pukis petudungan, Mardjuki mengatakan, dirinya sudah berjualan sejak usia 20-an tahun, tepatnya pada 1983 silam.

Awalnya, Mardjuki merupakan seorang karyawan swasta. Seiring berjalannya waktu, dirinya ingin mendirikan usaha kuliner yang akhirnya bertahan hingga sekarang.

"Dulu saya karyawan toko fashion, terus ingin buka usaha, jadilah ini. Awalnya belajarnya sama teman," ucap Mardjuki saat ditemui Kompas.com, Senin (18/12/2023).

Lebih jelas, Mardjuki mengatakan, banyak kisah pahit manis yang dia alami sebelum menjadi seperti saat ini.

Mulai dari sepi pembeli, hingga kebanjiran dan tidak bisa berjualan. Namun, dengan tekad dan semangat yang gigih, Mardjuki terus berusaha untuk menyajikan makanan ringan yang berkualitas.

"Dulu awalnya masih susah, belum seramai sekarang. Pernah juga pas sudah sampai sini ternyata banjir, akhirnya enggak jadi jualan," ungkap dia.

Dalam satu hari, imbuh Mardjuki, dapat menghabiskan sekitar 6 kilogram bahan adonan atau sekitar 550 porsi kue pukis.

Tak heran, dalam waktu sekitar 3 jam berjualan, kue pukis petudungan itu sudah habis diborong warga.

Dalam satu kali masak, Mardjuki bisa memasak 40 buah kue pukis dalam dua cetakan. Satu buah kue pukis dijual dengan harga terjangkau, yaitu Rp 4.000.

Salah satu pelanggan, Haris, mengatakan, kue pukis petudungan memiliki rasa yang khas dan rasa manis yang pas. Tidak hanya itu, tekstur kue pukis petudungan juga empuk di mulut.

"Enak, tidak terlalu manis banget yang mengecap di mulut. Apalagi kalau dimakan pas masih hangat, lembut di mulut. Pas sudah dingin juga masih tetep lembut," ucap Haris.

Di samping itu, Haris menyebut, harga yang ditawarkan juga terjangkau. Sehingga, dirinya bisa memborong kue pukis petudungan dengan berbagai rasa.

"Harganya Rp 4.000, kalau makan satu buah pun kenyang sudah cukup," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/12/19/090703378/mencicipi-kue-pukis-petudungan-legendaris-sejak-tahun-1983-di-kota-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke