Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Prabowo Sebut "Ndasmu Etik" | Korban Erupsi Marapi Bertambah

KOMPAS.com - Viral di media sosial, calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, melontarkan kata "ndasmu etik" (etik kepalamu).

Perkataan Prabowo itu terucap usai ia menirukan pertanyaan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, yang bertanya soal etik saat debat perdana capres pada Selasa (12/12/2023).

Menurut keterangan Partai Gerindra, ucapan Prabowo tersebut merupakan candaan biasa dalam acara internal partai. Prabowo juga tak bermaksud menghina Anies.

Berita lainnya, korban jiwa dalam erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat bertambah menjadi 24 orang.

Jumlah korban bertambah lantaran Zhafirah Zarim Febrina meninggal pada Minggu (17/12/2023).

Zhafirah merupakan sosok yang membuat video meminta tolong kepada ibunya sewaktu Marapi meletus.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, ucapan Prabowo tersebut hanyalah candaan biasa ketika acara forum internal partai.

"Itu video internal yang kemudian biasa kalau di acara internal, itu Pak Prabowo memang lepas begitu dan biasa terbuka," ujarnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

Ia menuturkan, setiap acara internal partai, sudah terbiasa terlontar candaan-candaan terbuka.

Pihaknya pun menampik pandangan yang menyebut perkataan Prabowo itu untuk menghina Anies Baswedan.

Baca selengkapnya: Gerindra Kaget Video Prabowo Sebut Ndasmu Etik di Acara Internal Menyebar, Sebut Hanya Candaan

Setelah menjalani perawatan sejak Senin (4/12/2023), pendaki Gunung Marapi, Zhafirah Zarim Febrina, meninggal dunia.

Ketika Marapi meletus, perempuan tersebut sempat mengirim video meminta pertolongan kepada ibunya. Video itu lantas viral di media sosial.

Lantaran terjebak saat Marapi meletus, Zhafira terluka parah, tubuhnya juga dipenuhi abu vulkanik gunung.

"Terakhir dirawat di ICU dengan luka bakar berat 70 persen," ucap Direktur Utama RSUP M Djamil Padang Dovy Djanas, Minggu.

Meninggalnya Zhafira membuat jumlah korban jiwa erupsi Gunung Marapi bertambah. Kini total terdapat 24 korban.

Baca selengkapnya: Korban Erupsi Marapi Bertambah, Pendaki Perempuan yang Video Minta Tolongnya Viral Meninggal Dunia

Sopir bus Handoyo, Rinto Katana (28), ditetapkan sebagai tersangka atas kecelakaan tunggal di Tol Cipali, Jumat (15/12/2023).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Purwakarta AKBP Edward Zulkarnain menjelaskan, Rinto dinilai lalai sewaktu mengemudi.

Sebelum penetapan tersangka, polisi telah melakukan gelar perkara.

"(Penetapan) tentu berdasarkan petunjuk di lapangan, dugaan awal ditemukan ada kelalaian atau unsur kesengajaan. Itu yang perlu kita dalami, itu didalami nanti ditahap penyidikan," ungkapnya, Sabtu.

Kecelakaan bus Handoyo di Tol Cipali, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, ini menewaskan 12 orang.

Baca selengkapnya: Kecelakaan Bus Handoyo di Cipali, RK Tersangka, Sopir Kedua dan Kenek Saksi

YH (37), petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) asal Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditemukan tewas di Makassar, Sulsel.

Jasadnya ditemukan dalam kamar sebuah hotel di Kecamatan Rappocini, Sabtu.

Kerabat YH, Kemal, menjelaskan bahwa YH baru saja mengikuti kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) untuk persiapan pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam Pemilu 2024.

"Ini ada Bimtek. Informasi (meninggal dunia) saya dapat dari temannya, dari PKPU yang ikut Bimtek," tuturnya, Sabtu.

Keluarga menduga YH meninggal karena penyakit yang telah lama diidapnya.

Baca selengkapnya: Petugas PPK Luwu Ditemukan Tewas di Hotel Makassar Usai Ikut Bimtek

Tiga anggota keluarga asal Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meninggal dalam kecelakaan bus Handoyo di Tol Cipali, Jumat.

Ketiga korban itu adalah pasangan suami istri (pasutri), Mashudi (57) dan Yekti Nugrahanti (45); berserta cucunya, Adelia (5).

Kala itu, korban hendak liburan ke Jakarta. Mashudi dan Yekti juga berencana mengunjungi anaknya yang bekerja di sana.

Anak Mashudi dan Yekti lainnya, Ahmad Hasya Rosyadan (13), turut serta pergi ke Jakarta. Dalam insiden ini, Hasya selamat walau mengalami luka-luka.

"Karena sudah booking itu mintanya semua keluarga mintanya duduk di depan. Katanya mau lihat-lihat, anak-cucunya mau lihat keadaan, mau duduk di depan," jelas Kepala Dusun Salam 1 Harsoyo, Sabtu.

Baca selengkapnya: Rindu Itu Pupus di Km 73 Tol Cipali...

https://regional.kompas.com/read/2023/12/18/060600278/-populer-nusantara-prabowo-sebut-ndasmu-etik-korban-erupsi-marapi-bertambah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke