Salin Artikel

10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Disebut Masih Hidup

Sejak ditangkap oleh Egianus dan kelompoknya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023, aparat terus berusaha mencari keberadaan pilot berkewarganegraan Selandia Baru tersebut.

Bukti-bukti bahwa Kapten Philip masih hidup pun sempat dikeluarkan. Setidaknya sudah tiga kali video dan foto sang pilot tersebar ke berbagai media, yang terakhir dirilis pada 25 Mei 2023.

Dalam video terakhir, Egianus Kogoya bersama kelompoknya berpose menodongkan senjata ke arah Philip, mengancam akan melukai jika pemerintah Indonesa tidak mengakui kemerdekaan Papua dalam waktu dua bulan.

Pilot masih hidup

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa Philip masih dalam keadaan sehat, walau hingga kini belum bisa diselamatkan.

Faizal memastikan bahwa setiap saat aparat keamanan selalu mencari cara untuk mengetahui keadaan sandera.

"Kita kan terus melakukan pemetaan, terus melakukan update terkait keberadaan pilot, hal itu terus menerus kita lakukan. Sambil memastikan bahwa pilot dalam keadaan sehat, itu yang paling utama," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (5/12/2023).

Mengenai kapan terakhir infomasi tesebut didapatkan, Faizal hanya mengatakan bahwa hal itu dipastikan dalam beberapa waktu terakhir.

"Dalam beberapa minggu terakhir ini, paling tidak dalam satu minggu terakhir ada informasi pilot dalam keadaan sehat," cetusnya.

Negosiasi makin intens

Upaya represif untuk menyeamatkan Kapten Philip bukan menjadi pilihan. Hingga kini aparat keamanan melalui pemerintah daerah setempat, masih mengupayakan negosiasi.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri  kembai menekankan bahwa belum ada batas waktu untuk upaya negosiasi sehingga semua pihak diminta untuk terus bersabar.

"Kalau pilot yang disandera, kepolisian memberikan keleluasaan bagi keluarga dan beberapa tokoh serta pemerintah untuk bisa melakukan negosiasi ke dalam," kata dia.

Menurut dia, para negosiator diberikan ruang dan waktu seluas-luasnya untuk membujuk Egianus Kogoya untuk melepaskan Philip, walau penyanderaan sudah berlangsung selama 10 bulan.

Ia menjelaskan, untuk melakukan negosiasi, diperlukan kesabaran karena medan yang harus ditempuh cukup sulit dan tidak mudah untuk membuka ruang komunikasi dengan Egianus.

"Jadi pada prinsipnya kami menunggu hasil dan tidak perlu tergesa-gesa. Biarkan semua bekerja, tinggal tunggu waktunya saja,” kata Fakhiri.

Hal yang sama pun dikatakan Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani. Tetapi ia mengaku tidak mencampuri upaya negosiasi karena hal itu dikoordinasi langsung oleh Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih.

Hanya saja ia menyebut bahwa upaya negosiasi tersebut masih berjalan baik dengan adanya perkembangan positif.

"Sampai sekarang, kebijakannya masih melakukan negosiasi, dalam hal ini negosiasi diinisiasi oleh Kapolda dan Pangdam, serta Pemda. Dalam beberapa hari ini Pemda sedang melakukan pendekatan yang cukup intens dengan kelompok tersebut," tuturnya.

Disandera

Sebagai informasi, Kapten Philip disandera oleh KKB Egianus Kogoya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023.

Sejak saat itu, Egianus kerap membawa sanderanya berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.

Aparat keamanan masih berusaha melakukan negosiasi walau hingga kini Kapten Philip belum juga dibebaskan.

Sementara aparat melakuka penangkapan terhadap orang-orang yang diduga membantu Egianus Kogoya.

Penangkapan pertama terjadi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada 7 September 2023.

Saat itu, personel Satgas Damai Cartenz 2023 menangkap YT yang diduga merupakan simpatisan Egianus Kogoya yang bertugas menyuplai bahan makanan dan mengantarnya melalui jalur sungai.

Kemudian pada 17 September 2023, lima orang ditangkap di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Mereka dianggap simpatisan yang kerap membri informasi terkait pergerakan aparat keamanan di Distrik Kenyam kepada KKB.

Terakhir, aparat keamanan menangkap ET alias LD alias Altau, yang diduga aggota KKB Ndugama, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Selasa (19/9/2023).

https://regional.kompas.com/read/2023/12/06/054953478/10-bulan-penyanderaan-pilot-susi-air-kapten-philip-disebut-masih-hidup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke