Salin Artikel

Cerita Warga Pulau Sebesi, Santai Dengar Dentuman Gunung Anak Krakatau

Sejumlah warga yang tinggal di pulau berpenghuni terdekat dengan gunung tersebut mengaku erupsi dan dentuman itu adalah aktivitas biasa yang setiap hari mereka dengar.

Salah satu warga Pulau Sebesi, Mukhlisin (52) mengatakan, dentuman kembali terdengar pada Selasa (28/11/2023) pagi tadi.

"Iya (ada dentuman), tadi pagi pas saya mau berangkat, sekitar jam 8-an," kata nahkoda kapal penyeberangan ke Pulau Sebesi itu saat ditelepon, Selasa siang.

Mukhlisin mengaku dentuman itu biasa didengar oleh warga di Pulau Sebesi, sehingga warga pun tidak panik. "Biasa itu (dentuman), tiap hari juga ada," kata dia.

Menurut Mukhlisin, meski telah terbiasa mendengar dentuman, warga Pulau Sebesi tetap waspada khususnya ketinggian air laut dan potensi tsunami.

"Gelombang (laut) sih biasanya aja, paling kita waspada kalau kondisinya beda, belajar dari tsunami dahulu," kata dia.

Warga Pulau Sebesi lainnya, Chandra (46) juga mengaku mendengar dentuman dari Gunung Anak Krakatau.

"Siang, malam, pagi ini juga jelas terdengar. Ya karena kita paling dekat," kata dia.

Meski demikian, Chandra mengatakan, aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa dan tidak terganggu dengan erupsi itu.

"(Aktivitas) biasa-biasa aja, yang melaut ya tetap ke laut, yang ke kebun tetap ke kebun," kata dia.

Chandra menambahkan, erupsi yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau adalah fenomena wajar karena gunung itu sedang tumbuh.

"Wajar sih (erupsi), karena ini mau ninggi badannya. Gunung Anak Krakatau sekarang kan lagi jadi balita," kata dia.

Lalu, petugas Pos Pantau GAK Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Suwarno mengatakan, aktivitas erupsi terpantau dalam tiga hari terakhir sejak Minggu-Selasa, 26-28 November 2023.

"Tiga hari terakhir terpantau erupsi terjadi sebanyak 90 kali," kata Suwarno.

Berdasarkan data pos pantau, Suwarno mengatakan pada Minggu (26/11/2023) erupsi tercatat sebanyak lima kali.

Kemudian pada Senin (27/11/2023) erupsi terjadi sebanyak 60 kali. Dan, pada Selasa (28/11/2023) hingga pukul 06.00 WIB erupsi terjadi sebanyak 19 kali.

"Status Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan masih status level III atau siaga."

"Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima km dari kawah aktif," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/28/141107178/cerita-warga-pulau-sebesi-santai-dengar-dentuman-gunung-anak-krakatau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke