Kecelakaan Bianglala di Colomadu Karanganyar, 2 Korban Terjatuh dari Ketinggian 12 Meter

KOMPAS.com - Kecelakaan bianglala di pasar malam, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (21/11/2023), mengakibatkan dua orang terluka.

Korban berinisial AYN (22) dan NFG (20), saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Kota Solo, Jateng.

Kedua korban terluka akibat keranjang bianglala yang dinaikinya, terjatuh dari ketinggian sekitar 12 meter.

Direktur RSUD Dr Moewardi Cahyono Hadi mengatakan, dua korban menjalani rawat inap.

"Kondisi mereka ada yang patah tulang, masih pemeriksaan lebih lanjut, baik laboratorium foto toraks maupun CT Scan," ujarnya, Rabu (22/11/2023), dikutip dari Tribun Solo.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy menuturkan, NFG menjalani perawatan lebih insentif. Usai mengalami insiden tersebut, pria itu sempat kejang-kejang, lalu tidak sadar.

"Laporan terakhir sudah sadar, mengalami cedera kepala," ucapnya.

"Kesaksian para saksi, setelah sekitar dua putaran, ada satu kandang berisi dua orang yang tiba-tiba jatuh dan menimpa sebuah mobil pikap di bawahnya," ungkap Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Karanganyar AKP Imam, Selasa.

Seorang pengunjung pasar malam, Agus Indarto (40), menjelaskan, saat kecelakaan terjadi, bianglala sedang berputar agak cepat.

"Adanya angin, bianglala mutar agak cepat. Jadi, mungkin baut kendor, lalu copot keranjang. Satu per satu keranjang jatuh sendiri," tuturnya, Selasa.

Buntut kejadian ini, polisi menetapkan satu orang berinisial ADP sebagai tersangka.

"Sudah ditetapkan satu tersangka, dalam proses penyidikan terutama kita kejar SOP dari kegiatan menyangkut soal keselamatannya," terang Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy, Rabu.

Untuk mengungkap penyebab kecelakaan bianglala, polisi menerjunkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah (Polda) Jateng ke tempat kejadian perkara (TKP).

"Sedang melakukan penyelidikan. Kami hadirkan saksi ahli untuk mendukung kegitan pemeriksaan dan menunggu hasil pemeriksaan tim Labfor," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus), TribunSolo.com