Salin Artikel

Harga Cabai Mahal, Pemilik Warung Makan di Semarang Ungkap Masakannya Tak Lagi Pedas

Hal itu membuat penjual makanan di Kota Semarang resah. Hal ini seperti yang dirasakan pemilik warung makan di Jalan Gajah, Kota Semarang, Sri Lestari (30).

Dia mengaku terpaksa mengurangi komposisi cabai karena harganya mahal.

"Jadi mengurangi rasa pedasnya," jelasnya saat ditemui di warungnya, Selasa (14/11/2023).

Dia menjelaskan, mengurangi rasa pedas merupakan pilihan terakhirnya karena tak mau dagangannya bangkrut selama harga cabai masih mahal.

"Terpaksa ini karena tak mau tombok (bangkrut)," paparnya.

Dia mengatakan jika menaikan harga makanan maka bisa-bisa pelanggannya kabur. 

"Kalau harganya naik pelanggan bisa kabur," ujar dia.

"Pintar-pintar kita lah agar harga menu makanan harganya stabil," imbuh Sri.

Sudah beberapa minggu dia harus memeras otaknya agar dagangannya bisa terus bertahan. 

"Apalagi ini usaha saya satu-satunya. Tapi sekarang banyak pelanggan masih langganan di sini Alhamdulillah. Ya memang harus putar otak," ucap dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/14/093222078/harga-cabai-mahal-pemilik-warung-makan-di-semarang-ungkap-masakannya-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke