Salin Artikel

Megawati dan Gibran, Dulu Digandeng, Kini Saling Berhadapan

Kondisi ini kontras dengan pemandangan di akhir tahun 2022 dan awal 2023. Kala itu Megawati tercatat dua kali menggandeng Gibran. 

Megawati terlihat menggandeng tangan Gibran saat momen pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pada Desember 2022. Tampak keduanya berjalan ke area undangan di Pura Mangkunegaran.

Sesekali mereka berbincang dan tertawa. Di sebelah Megawati, Ketua DPR Puan Maharani juga berjalan mendampingi sang ibu.

Kala itu Gibran menyebut bahwa dirinya seperti cucu bagi Megawati. 

"Saya itu udah kayak cucu beliau (Megawati)," kata Gibran di Pura Mangkunegaran, Minggu (11/12/2022).

Interaksi keduanya kembali mencuri perhatian pada Januari 2023. Gibran kembali digandeng Megawati usai menghadiri pelantikan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pada Senin (30/1/2023).

Gibran saat itu membantah ada simbol tersembunyi di balik momen gandengan dengan Megawati. Gibran lagi-lagi menyebut bahwa Megawati sudah seperti neneknya sendiri. 

"Tidak ada simbol. Beliau itu sudah seperti ibu, eyang saya sendiri ya. Pokokmen tugasku nak beliau di sini saya ngantar, mendampingi," katanya, Selasa (31/1/2023).

Putra sulung Presiden Jokowi itu juga mengaku menerima banyak pesan saat menemani Megawati.

"Banyak pesan," katanya.

Bukan kader biasa

Momen Megawati menggandeng Gibran pun mencuri perhatian sejumlah pihak. Bahkan menurut Ketua DPC PDI-P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, momen tersebut tidak bisa dianggap remeh.

Rudy sapaan akrabnya, menilai ada beberapa perspektif yang bisa dilihat dalam momen di Puro Mangkunegaran, pada Minggu (11/12/2022). Dia menilai Gibran bukan kader PDI-P 'biasa' atau baru dalam dunia politik.

"Dia (Gibran) bukan kader biasa. Kader yang ditugasi menjadi wali kota, kebetulan putra Presiden (Jokowi) kan gitu," kata Rudy, Kamis (22/12/2022)

Anggapan bukan kader biasa ini pun langsung dibantah Gibran. Menurut Gibran, dirinya sama seperti dengan kader PDI-P yang lainnya.

"Samalah (kader PDI-P yang lain). Bedane apa? Podo wae (bedanya apa? Sama saja)," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Jumat (23/12/2022).

"Enggak (diistimewakan). Dari dulu gitu. Sebelum jadi wali kota gitu," kata dia.

Bantahan sebagai kader istimewa PDI-P kembali disampaikan Gibran usai digandeng Megawati saat pelantikan Wali Kota Semarang. 

Gibran mengaku bukan kader berpredikat istimewa. Dia juga kembali menegaskan bahwa kedekatannya dengan Megawati sudah terjalin sebelum masuk ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo. 

Terkait adanya anggapan sebagai aset penting di bawah perlindungan Megawati, Gibran membatahnya.

"Biasa, enggak. Diistimewakan bagaimana ? Lha emang ada yang macam-macam, baik-baik semua," ucap Gibran.

Saling berhadapan

Keakraban Megawati dan Gibran tak lagi tampak saat peresmian kantor DPC Kota Solo pada Senin (16/10/2023). Kala itu Megawati hadir secara daring tapi Gibran berhalangan datang. 

Momen tersebut juga bertepatan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres dan cawapres yang akhirnya membukakan jalan Gibran mengikuti Pilpres. 

Pada kesempatan itu, Megawati sempat menyinggung loyalitas kader. Dia meminta kadernya tidak berpindah-pindah partai setelah bergabung dengan PDI-P.

"Makanya Ibu minta kalian untuk konsekuen. Kalau sudah menjadi anggota partai jangan melirik-melirik lagi untuk pindah partai. Tidak ada dedication of life-nya," kata Megawati, saat sambutannya, pada Senin (16/10/2023).

Megawati juga mengingatkan agar semua pihak tidak mengulangi kecurangan pemilu. Pernyataan tersebut disampaikan Megawati merespons putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.

"Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi," kata Megawati sebagaimana disiarkan di YouTube PDI-P, Minggu (12/11/2023).

Gibran pun menanggapi pernyataan Megawati terkait kecurangan di Pemilu 2024. Dia meminta hal tersebut dibuktikan dan dilaporkan.

"Ya dibuktikan saja kalau ada kucurangan-kecurangan dan dilaporkan saja," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023). 

Soal tudingan aparat tidak netral mendukung paslon Prabowo-Gibran, dia juga meminta agar melaporkannya.

"Ya dilaporkan aja kalau ada bukti-bukti (tidak netral)," ungkap dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/14/083953378/megawati-dan-gibran-dulu-digandeng-kini-saling-berhadapan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke