Salin Artikel

Dianggap Pandai Gunakan Isu "Playing Victim", Gibran: Saya Kan Diam Terus

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat calon presiden dan wakil presiden dinilai kontroversial.

Baru-baru ini, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun juga mengeluarkan pernyataan menganggap Gibran pandai menggunakan isu, informasi, dan playing victim.

Karena itu, PDI-P enggan memecat atau memberhentikan putra Presiden Joko Widodo sebagai kader partai banteng.

Padahal, suami Selvi Ananda itu telah diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

"Yang diserang kan saya terus. Saya kan diam terus," kata Gibran, di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2023).

Putusan MKMK menyatakan, Ketua MK Anwar Usman terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik atas uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia calon presiden dan calon wakil presiden tidak menghalangi langkah Gibran untuk tetap maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Kami menghormati keputusan yang ada. Ya sekali lagi kami menghormati," terang Gibran.

Ditanya apakah putusan MK tentang batas usia capres-cawapres yang bermasalah menjadi beban dirinya tetap maju dalam Pilpres, Gibran justru meminta masyarakat untuk menilai.

"Iya itu silakan warga yang menilai," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengatakan, PDI-P enggan memecat atau memberhentikan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai kader partai banteng.

Sebab, menurutnya, Wali Kota Solo itu dianggap pandai memutarbalikkan fakta dan seolah-olah menjadi korban, bila PDI-P mengambil langkah tersebut.

Sikap inilah yang kemudian membuat perlakuan PDI-P terhadap Gibran, berbeda dengan kader lainnyang yang melakukan tindakan serupa.

"Ini manusia (Gibran) pandai menggunakan isu, informasi, playing victim. Jadi lagi cari celah supaya, pokoknya hal yang benar bisa diputar menjadi masalah," kata Komarudin dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip pada Kamis (9/11/2023).

"Kita tidak mau terjebak dalam cara-cara begitu," sambung dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/10/121151978/dianggap-pandai-gunakan-isu-playing-victim-gibran-saya-kan-diam-terus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke