Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Tersangka Korupsi Kembalikan Uang Rp 7,5 M | Respons Gibran soal Diminta Mundur dari PDI-P

KOMPAS.com - Tersangka kasus korupsi berinisial BK dan HK mengembalikan uang yang mengakibatkan kerugian negara.

Uang senilai Rp 7.552.800.498 itu diterima Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Surabaya pada Kamis (2/11/2023).

Diserahkan oleh kuasa hukum kedua tersangka, uang miliaran rupiah dalam bentuk pecahan Rp 100.000 tersebut dibungkus dalam delapan plastik berwarna transparan.

Berita lainnya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo mengirim surat kepada Gibran Rakabuming Raka.

Dalam surat bertanda tangan Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo dan Sekretaris Teguh Prakosa itu, Gibran diminta segera mengundurkan diri dan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDI-P.

Lalu, bagaimana respons Gibran?

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (3/11/2023).

Kepala Kejari Tanjung Perak Aji Kalbu Pribadi mengatakan, meski dua tersangka mengembalikan uang negara, tidak serta-merta membuat perkara yang menjerat mereka dihentikan.

"Proses hukum tetap berjalan karena memang keduanya ada memiliki mens rea atau niat jahat untuk melakukan tindak pidana korupsi," ujarnya, Kamis.

Walau demikian, pihak jaksa penuntut umum memberikan apresiasi kepada tersangka, yakni memberikan pertimbangan yang meringankan penuntutan.

Uang miliaran rupiah itu diterima Kejari Tanjung Perak Surabaya pada Kamis.

Baca selengkapnya: Tersangka Korupsi Kembalikan Uang Rp 7,5 Miliar, Dibungkus 8 Plastik

Perayaaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 416 Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diwarnai dengan insiden lampu padam, Kamis malam.

Insiden terjadi saat Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto hendak memberikan sambutan.

"Ini mati lampu (dari PLN) atau skenario (EO mati lampu)," ucap pria yang kerap disapa Danny Pomanto ini.

Acara HUT Makassar kali ini digelar di kawasan Center Point of Indonesia (CPI). Danny menuturkan, area reklamasi tersebut dulunya hanya berada di imajinasinya saja. Namun, akhirnya kini terwujud.

"Hari ini di malam yang penuh warna tapi gelap, malam hari ini di tempat titik tengah Indonesia yang 15 tahun lalu masih dalam imajinasi di ide kepala saya, kami tuangkan desain titik tengah Indonesia dalam bentuk garuda," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Lampu Padam Saat Akan Berikan Sambutan HUT Ke-416 Makassar, Danny Pomanto: Ini Mati Lampu atau Skenario

Gibran Rakabuming Raka disurati oleh DPC PDI-P Solo agar segera mengundurkan diri dan mengembalikan KTA PDI-P.

Hal ini merupakan imbas dari ditetapkannya Wali Kota Solo itu sebagai bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Terkait surat dari PDI-P Solo itu, Gibran mengaku akan menindaklanjutinya.

"Sudah saya bawa (suratnya) nggih. Nanti akan kami tindak lanjuti," tuturnya di Solo, Jumat.

DPC PDI-P Solo memutuskan membuat surat tersebut karena pertemuan antara Gibran dan FX Hadi Rudyatmo tak kunjung terjadi.

Baca selengkapnya: Terima Surat dari PDI-P Solo agar Mundur dan Kembalikan KTA, Gibran: Nanti Akan Kami Tindak Lanjuti

Kecelakaan terjadi di Jalan Tol Semarang-Solo, tepatnya di Km 485.300 Jalur A, Desa Brajan, Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat.

Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Boyolali Ipda Budi Purnomo mengungkapkan, insiden ini melibatkan minibus Toyota Hiace dan truk tronton.

Toyota Hiace bernomor polisi DK 7787 AM, yang berjalan dari arah barat ke timur (Semarang-Solo), menabrak truk tronton P 8427 UW yang berjalan searah di depannya.

"Sopir kurang kosentrasi," jelasnya.

Akibat kejadian ini, satu orang meninggal dunia, satu orang mengalami luka berat, dan tiga luka ringan.

Baca selengkapnya: Kecelakaan di Tol Semarang-Solo, Satu Orang Tewas, Empat Lainnya Terluka

Polisi menggelar pra-rekonstruksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, pada Kamis.

Kegiatan tersebut menarik perhatian warga. Warga tampak memadati tempat kejadian perkara yang berada di daerah Kecamatan Jalancagak.

Terdapat sekitar 95 adegan yang diperagakan dalam pra-rekonstruksi. Warga yang melihat kegiatan tersebut terdengar geram terhadap pelaku.

Ketika pra-rekonstruksi tiba di adegan keji yang menimpa dua korban pembunuhan, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, warga pun histeris.

"Ngeri ya Allah, enggak habis pikir," kata warga.

Baca selengkapnya: Warga Geram dan Histeris Nonton Pra-rekonstruksi Kasus Subang: Ngeri Ya Allah...

https://regional.kompas.com/read/2023/11/04/060600378/-populer-nusantara-tersangka-korupsi-kembalikan-uang-rp-7-5-m-respons

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke