Salin Artikel

Anak Komodo yang Hendak Diselundupkan ke Bali Mati karena Kekurangan Oksigen

Koordinator BBKSDA NTT Resor Labuan Bajo, Udin, mengatakan, anak komodo itu mati disebabkan mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen.

"Komodonya mati karena hipoksia atau kekurangan oksigen seperti sesak napas. Komodo ini mati beberapa jam setelah berhasil diselamatkan dari dalam tas ransel," kata Udin, di Labuan Bajo, Kamis (2/10/2023).

Ia menyebut, anak komodo yang hendak diselundupkan berumur satu tahun. Para pelaku menangkap anak komodo itu pada 16 Oktober 2023.

"Dalam kurun waktu dua pekan hingga 30 Oktober, saat diselamatkan, hanya diberi makan satu kali," beber dia.

BKSDA pun menyayangkan kasus penyelundupan komodo itu. Apalagi terjadi dalam kawasan konservasi.

"Kami juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam menggagalkan penyelundupan anak komodo keluar daerah," imbuh dia.

Sebelumnya, tim gabungan di Pelabuhan Penyebrangan ASDP Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, berhasil mengagalkan upaya penyelundupan satu ekor anak komodo, pada Senin (30/10/2023).

Adapun komodo yang hendak diselundupkan itu masih berukuran kecil. Terduga pelaku membungkus anak komodo dalam kaos kaki dan menyimpannya di dalam sebuah tas ransel.

Beruntung, seorang sopir truk yang hendak berangkat ke Bima melalui pelabuhan ASDP Labuan Bajo, mencurigai tas seorang penumpang yang dititipkan kepadanya.

Sopir truk curiga sebab isi dalam tas ransel tersebut terus bergerak.

Penanggung jawab Badan Karantina Pertanian wilayah kerja Labuan Bajo, Omi Warsih, menjelaskan, kronologi terbongkarnya upaya penyelundupan anak komodo itu.

Menurut dia, ada seorang penumpang yang menitipkan barangnya ke sopir truk untuk dikirim ke Bima.

"Sopir truk curiga karena tas yang dititipkan ini gerak-gerak. Akhirnya dibuka. Saat dibuka ternyata isinya anak komodo," jelas Omi kepada wartawan Selasa siang.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/02/203106378/anak-komodo-yang-hendak-diselundupkan-ke-bali-mati-karena-kekurangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke