Salin Artikel

Bus Trans Batam, Tarif Rp 5.000 tetapi Sepi Peminat

BATAM, KOMPAS.com – Digadang-gadang menjadi kota modern, nyatanya transportasi publik di Batam masih minim.

Di Batam ada bus Trans Batam yang dikelola langsung oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota (Pemkot) Batam.

Setiap penumpang cukup membayar Rp 5.000 per orang untuk menggunakan jasa transportasi ini.

Meski terbilang terjangkau, bus trans Batam bukan jadi primadona.

Beberapa waktu lalu, Kompas.com menggunakan bus Trans Batam dari kawasan Sekupang ke Batam Centre, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Sama seperti bus Trans di wilayah lain, bus trans Batam dilengkapi pendingin udara dan tempat duduk prioritas untuk lansia, ibu hamil, dan ibu yang membawa balita.

Salah satu penumpang bus Trans Batam mengatakan, ruang tunggu di halte bus yang beroperasi ppukul 06.00-17.00 WIB ini menurutnya harus diperbaiki.

“Ruang tunggunya perlu ditata ulang kembali dan fasilitas yang ada bisa dimaksimalkan kegunaannya,” kata Ghita salah satu penumpang kepada Kompas.com.

Ghita berharap fasilitas yang ada bisa dimaksimalkan kegunaannya, karena Trans Batam yang ada saat ini, sudah bisa menjadi alat transportasi andalan untuk masyarkakat Batam.

“Kalau bisa si untuk tahap awal, Pemkot Batam bisa menambah jumlah armada, sehingga waktu tunggu Trans Batam tidak terlalu lama. Saat ini, waktu tunggu hingga 30 menitan,” ungkap Ghita.

“Untuk rute tertentu, seperti Batam Centre-Tanjung Piayu, waktu tunggunya sampai 45 menitan,” tambah Ghita.

Sementara Syarif, salah satu sopir Trans Batam kepada Kompas.com mengaku, keberadaan Trans Batam masih belum dimaksimakan penggunaannya oleh masyarakat Batam.

Sebab masyarakat Batam lebih memilih transportasi online atau kendaraan pribadi.

“Ya tidak seperti Jakartalah, kalau di Jakarta Trans Jakartanya selalu penuh. Kalau untuk Trans Batam, ya beginilah bang, seperti abang lihat ini, palingan ramainya pada pagi hari dan sore hari, itupun tidak begitu ramai sekali,” ungkap Syarif.

“Mungkin karena waktu tempuhnya Trans Batam juga terbilang lama, seperti dari Sekupang ke Batam Centre bisa mencapai 45 menit hingga 1 jam. Sementara kalau pakai kendaraan pribadi atau online, dapat ditempuh 20 sampai 25 menit,” terang Syarif.

Sementara itu, jarak halte menuju ke rumah penduduk juga terbilang jauh. Hal ini jugalah yang dirasa Syarif menjadi salah satu faktor Trans Batam kurang populer bagi masyarakat.

Butuh perawatan tinggi

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Batam Salim mengatakan, kebutuhan akan transportasi di Batam cukup tinggi. Salim menyebutkan, idealnya Batam memiliki transportasi 10 persen dari jumlah penduduk.

”Jumlah penduduk Batam sudah mencapai 1.269.413 jiwa, jadi bisa dihitung berapa jumlah transportasi yang dibutuhkan di Batam saat ini, yakni minimal 126.941 transportasi,” kata Salim.

Salim mengaku kualitas transportasi umum yang ada saat ini masih butuh peningkatan. Namun dia menilai, armada yang ada saat ini bisa dikatakan sudah bisa memenuhi kebutuhan walaupun dipaksakan.

Salim juga mengaku, adanya prioritas anggaran membuat pihaknya sulit untuk menambah atau memenuhi transportasi sesuai yang dibutuhkan.

”Armada yang dimiliki saat ini hanya 62 unit Trans Batam, dan kondisi kendaraan 60-85 persen masih layak operasi, namun dibutuhkan perawatan tinggi,” terang Salim.

Salim menambahkan, idealnya kondisi kendaraan atau lama waktu pakai untuk satu kendaraan hanya 5 tahun dan setelah itu wajib diganti.

”Armada yang ada saat ini diproduksi tahun tinggi atau sejak tahun 2014, artinya sudah 9 tahun, sudah tua, kalau masih 5 tahun itu bagus. Makanya apa yang rusak kami perbaiki,” ungkap Salim.

Salim mengaku untuk layanan Trans Batam sendiri saat ini juga belum maksimal. Sebab, jadwal penantian bus terbilang cukup lama, yakni antara 30-60 menit.

“Harapan kami kedepan ada antisipasi dari sewa layanan swasta dengan armada-armada yang baru. Pihak swasta menyiapkan bus, kami hanya bayar hitungan sewa. Tapi yang mengelola tarif tetap kami Dishub Batam,” jelas Salim.

Dalam penyewaan pihak swasta ini, Salim mengaku tetap menerapkan tarif yang dapat dijangkau masyarakat.

“Trans Batam yang ada saat ini bukan hanya bisnis, tapi diutamakan kepada layanan masyarakat, sehingga pendapatan rata rata 40 persen dari total anggaran operasional, karena memang angkutan umum butuh subsidi,” pungkas Salim.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/01/150330978/bus-trans-batam-tarif-rp-5000-tetapi-sepi-peminat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke