Salin Artikel

Tak Ada Pagar Pembatas Jadi Penyebab Komodo Gigit Warga Pulau Rinca

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Muhaimin Ardiansyah Nampira (18), warga Kampung Waerebo, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), digigit seekor Komodo, Selasa (24/10/2023).

Saat ini Muhaimin tengah dirawat intensif di RSUD Komodo Labuan Bajo.

Muslimin, salah seorang keluarga korban menuturkan, sejak dulu hingga kini, warga Kampung Waerebo, Dusun Kerora, hidup berdampingan dengan Komodo.

Tidak ada pagar pembatas di kampung itu, sehingga Komodo seringkali memasuki wilayah permukiman.

Komodo masuk ke permukiman, lanjut dia, seringkali saat ada yang sedang menjemur ikan atau setelah ada acara pesta.

"Setelah pesta kan pasti ada bangkai, misalnya potong kambing. Komodo pasti muncul karena dia sangat sensitif sekali dengan aroma seperti itu," tutur Muslimin di RSUD Komodo, Rabu siang.

Ia menyebut, di kampung besar Kerora sudah ada pagar pembatas yang dibangun pemerintah beberapa tahun lalu.

Namun, untuk Kampung Wae Rebo yang ada di Dusun Kerora itu tidak dibangun pagar sehingga komodo bisa masuk ke permukiman kapan saja.

Ia dan warga kampung Waerebo pun berharap pemerintah melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) agar membangun pagar pembatas antara pemukiman warga Waerebo dengan komodo.

"Itu permintaan kami. Penting dan mendesak bangun pagar pembatas agar kasus komodo gigit warga tidak terulang kembali di waktu mendatang," pinta dia.

Sebelumnya, seorang warga Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, kembali digigit seekor Komodo, Selasa (24/10/2023).

Peristiwa gigitan komodo itu terjadi di Kampung Waerebo, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo. Kali ini korbannya adalah seorang pria.

Kepala Dusun Kerora, Basir, menjelaskan, warga yang digigit komodo itu bernama Muhaimin (18). Ia digigit di bagian pergelangan dan jari tangan kanannya hingga terluka parah.

Korban digigit Komodo saat menggulung selang di dekat mata air yang berjarak sekitar 60 meter dari rumah warga kampung Waerebo.

"Korban sedang menggulung selang, tiba-tiba seekor komodo di balik batu langsung menerkam tanganya," kata Basir saat dihubungi, Selasa malam.

Ia menyebut, korban menggulung selang bersama dua rekannya. Hanya Muhaimin yang digigit Komodo itu.

"Setelah gigit korban, komodonya langsung lari," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/25/190818178/tak-ada-pagar-pembatas-jadi-penyebab-komodo-gigit-warga-pulau-rinca

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke