Salin Artikel

Batik Jawa Barat: Sejarah, Motif, dan Asal

KOMPAS.com - Batik Jawa Barat berasal dari sejumlah wilayah Jawa Barat.

Masing-masing batik Jawa Barat memiliki ciri khas berdasarkan kondisi alam dan lingkungnnya.

Keberadaan batik Jawa Barat telah dikenal sejak zaman kerajaan.

Berikut ini adalah sejaran, motif, dan asal batik Jawa Barat.

Batik Jawa Barat

Sejarah Batik Jawa Barat

Dilansir dari Kompas.com (26/03/2021), berdasarkan Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian, naskah kuno yang berisi mengenai pandangan dan tata cara hidup masyarakat Sunda.

Masyarakat Priangan diperkirakan telah mengenal ragam hias batik sejak abad ke-12.

Pengetahuan mengenai batik tidak terlepas dari kerajaan di wilayah Sunda, terutama kerajaan yang berdiri dekitar tahun 1422 Masehi hingga masa penyebaran agama Islam.

  • Budaya batik orang Sunda tumbuh

Dalam cerita masyarakat setempat, budaya membatik di Jawa Barat dibawa oleh masyarakat Jawa Tengah di era Kerajaan Mataram.

Pada saat itu, mereka menuju Batavia ketika meletus Perang Diponegoro sekitar tahun 1825.

Setelahnya, masyarakat Jawa Barat mulai akrab dengan pembuatan batik.

Kondisi batik Jawa Barat mengalami pasar surut mengikuti kondisi sosial politik di Indonesia.

Pada masa penjajahan Jepang, batik Jawa Barat sempat surut dan kembali bangkit saat Indonesia merdeka.

Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) mencatat pada tahun 2008, kerajinan batik Jawa barat hanya terdapat di delapan kabupaten/kota.

Dalam perkembanganya, wilayah yang menghasilkan batik semakin luas. Pada tahun 2013 tercatat, sebanyak 27 kabupaten/kota di Jawa Barat menghasilkan batik.

Motif Batik Jawa Barat

Berikut ini beberapa motif batik Jawa Barat yang terdapat di sejumlah daerah.

1. Batik Cirebon

Batik Mega Mendung merupakan salah satu ciri khas batik Cirebon. Motif batik tersebut cukup populer di kalangan wisatawan.

Motif batik Mega Mendung menggambarkan awan pada saat langit mendung.

Makna batik Mega Mendung adalah menahan amarah, seseorang dimintan untuk bersabar dan tenang seperti cuaca mendung yang membawa kesejukan.

Keberadaan motif Mega Mendung tidak terlepas adari kebudayaan China yang masuk ke Tanah Air.

Hal tersebut terlihat dari salah satu tokoh ulama Islam yang berpengaruh di Cirebon, Sunan Gunung Jati, meminang wanita Tionghoa yang bernama Putri Om Tim.

Batik Mega Mendung muncul dalam beragam warna.

Motif batik yang berasal dari Cirebon lainnya, sebagai berikut:

  • Motif Pincuk, yang berasal dari tanaman ikonik di Cirebon.
  • Motif Paksi Ngaliman atau kereta pusaka Keraton Kasunanan Cirebon.
  • Motif Ngantenan adalah motif yang diciptakan dari tardisi pernikahan di Cirebon.

2. Batik Indramayu

Batik Dermayon atau Batik Paoman merupakan batik yang berasal dari Indramayu.

Motif batik khas pesisir tersebut dipengaruhi oleh motif batik Tiongkok.

Sejarah batik Dermayon berasal dari nama Indramayu yang pada zaman dahulu bernama Darma Ayu.

Dalam kesehariannya, orang Indramayu diucapkan menjadi Dermayon atau Dermayuan yang artinya gaya khas Indramayu.

Batik Dermayon diperkirakan telah tumbuh ratusan tahun yang lalu karena Indramayu merupakan wilayah pesisir dengan Pelabuhan Cimanuk, pelabuhan strategis di Pantai Utara Jawa pada tahun 1513-1515.

Pembuatan batik klasik Indramayu diperkirakan telah dimulai sejak Kerajaan Demak, tahun 1527. Hal tersebut karena banyak pengrajin Lasem yang hijrah ke Indramayu.

Untuk itu, ada kemiripan antara Batik Dermayon dan motif batik Lasem yang telah dipengaruhi oleh motif Tiongkok.

Motif Batik Dermayon adalah iwak etong, sekar niem, sawat riwog, batik lokcan, kembang suket, sidomukti, dan sejuring.

Warna Batik Dermayon berupa warna cerah yang dipengaruhi oleh batik China yang berwarna cerah.

Warna batik tersebut adalah hijau muda, kuning, ungu, orange, merah muda, dan biru muda.

Faktor lain dalam pemilihan warna adalah sesuai karakter masyarakat pesisir yang ceria, percaya diri, energi, dan bersahabat.

3. Batik Kuningan

Batik Kuning dikenal juga dengan nama batik Paseban Kuningan, yaitu sebuah masyarakat adat di Cigugur Kuningan.

Motif batik Kuningan antara lain batik kuda "Si Windu" dan batik ikan dewa yang inspirasinya berasal dari ikan khas.

Batik Kuningan juga banyak terinspirasi dari relief Gedung Paseban.

Ciri khasnya adalah motif relatif besar tanpa isen-isen dengan warna gelap hitam, biru tua, dan merah hati.

4. Batik Priangan

Batik Priangan adalah batik yang terdapat di Tasikmalaya, Garut, dan Ciamis yang penduduknya berbahasa Sunda.

Motif batik Priangan berupa flora dan fauna hutan dengan warna lembut.

Batik priangan dimulai pada saat pemerintahan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram sekitar 1613-1645.

Ciri yang menonjol dari batik Garut, sebagai salah satu batik Priangan, adalah latar belakang kuning muda. Warna tersebut seperti gading atau gumading.

Warna tersebut mempengaruhi ciri khas batik lain di wilayah Priangan.

Motif yang terkenal dai batik Priangan, seperti:

  • Motif Galuh Pakuan, asal Ciamis dengan simbol Kerajaan Galuh berupa gagang keris Raja Galuh.
  • Motif Pisan Bali, asal Ciamis yang melambangkan doa, harapan, dan keselamatan.
  • Motif Merak Ngibing, asal Tasikmalaya yang menggambarkan sepasang merak berhadap-hadapan dengan ekor terkembang.
  • Motif Carang Ayakan atau Kelangkang, atau bayangan alat pengayak, asal Tasikmalaya. Bentuk motif berupa garis vertikal dan horizontal (kotak-kotak) seperti bentuk ayakan.
  • Motif Rereng Dokter Seling Kembang asal Garut. Nama motif tersebut karena motif batik merupakan pesanan seorang dokter.
  • Motif Limar asal Garut. Limar berarti tenun sutra. Motif tersebut menggambarkan ketekunan dan kesabaran seseorang yang bekerja nantinya akan membuahkan hasil, seperti menenun kain sutra. Motif tersebut juga dibuat di Ciamis.
  • Motif Cupat Manggu asal Tasikmalaya. Motif diambil dari bagian bawah buah manggis yang menunjukkan isi jumlah. Motif tersebut juga biasa ditemui di Garut dan Ciamis.

5. Batik Bandung

Komarudin Kudiya, pegiat batik di Jawa Barat, membuat motif batik Bandung yang unik. Motif batik terinspirasi dari Jembatan Pasupati, buga patrakomala (Caesalpinia pulcherrima), dan angklung.

6. Batik Ganasan

Batik Ganasan dapat ditemukan di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Motif batik Ganasan terinspirasi dari buah nanas sebagai ikon Kota Subang.

Filosofi batik Ganasan tidak terlepas dari filosofi buah sebagai inspirasi motif, yaitu meskipun terdapat perbedaan dari budaya, agama, geografis di Kabupaten Subang, namun mempunyai tujuan yang sama.

Batik Subang muncul dengan beragam warna.

7. Batik Kujang Kijang

Batik Kujang Kijang adalah karya seni yang berasal dari Bogor. Motif tersebut terinspirasi dari senjata tradisional di Jawa Barat.

Adapun kijang adalah melambangkan Kota Bogor atau Kerajaan Pakuan.

Motif lainnya berupa bunga teratai sebagai ikon Kota Bogor dan motif hujan sebagai ciri khas Bogor sebagai kota hujan.

Penulis: Reni Susanti, Wasti Samaria Simangunsong | Editor: Farid Assifa, Ni Nyoman Wira Widyanti

Sumber:

regional.kompas.com

www.kemenperin.go.id

warisanbudaya.kemdikbud.go.id

disparbud.jabarprov.go.id

https://regional.kompas.com/read/2023/10/09/212859278/batik-jawa-barat-sejarah-motif-dan-asal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke