Salin Artikel

Semua Pengungsi Keracunan Gas Diduga dari PT Medco Pulang ke Desa

ACEH TIMUR, KOMPAS.com - Semua korban keracunan gas diduga dari tambang milik PT Medco E&P Malaka yang mengungsi di halaman Kantor Camat Banda Alam, Aceh Timur, Provinsi Aceh, sudah kembali ke rumah masing-masing, Kamis (28/9/2023).

VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi dalam keterangan persnya menyebutkan. PT Medco E & P Malaka, Badan Pengelola Migas Aceh, Detasemen KBR Gegana Brimob, Dinas Lingkungan Hidup Aceh, Dinas Lingkungan Hidup Aceh Timur, Muspika Kecamatan Banda Alam, dan perangkat desa juga sudah melakukan pengukuran kualitas udara di Desa Panton Rayeuk T.

Hasilnya, kualitas udara dinyatakan aman dan tidak lagi tercium bau gas.

"Perusahaan tetap melanjutkan pemantauan kondisi desa tersebut dengan menempatkan personel medis dan HSE (Health, Security, and Environment) yang dilengkapi dengan alat gas deteksi di Desa Panton Rayeuk T,” kata Arif.

Dia menegaskan, pengungsi sudah kembali ke rumah.

“Termasuk yang dirawat di rumah sakit juga sudah kembali ke rumah,” terangnya.

Kesepakatan

Sementara itu, Camat Banda Alam, Iskandar Syah dihubungi terpisah membenarkan semua pengungsi sudah kembali ke rumah.

Iskandarsyah menyebutkan, warga kembali ke rumahnya setelah beberapa tuntutan dipenuhi pihak perusahaan. Adapun tuntutan yang dipenuhi yakni perusahaan akan memberikan kompensasi kepada korban sebesar Rp 500.000 per hari selama empat hari.

Perusahaan juga menanggung semua pengobatan bagi korban keracunan yang dirawat di Rumah Sakit akibat terhirup aroma gas hingga sembuh.

Serta akan menetapkan Gampong Panton Rayeuk T sebagai gampong Binaan PT Medco E&P Malaka dan memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan Jaminan kesehatan bagi warga setempat.

Perusahaan juga akan menyiapkan alat pendeteksi arah mata angin dan gas H2S. Namun terkait permintaan dana CSR, pihak perusahaan belum bisa ditanggapi dikarenakan dengan regulasi yang ada.

Selain itu, Iskandarsyah mengatakan setelah dilakukan pemantauan di lapangan, dari hasil alat multigas detector bahwa kondisi sudah normal.

"Karena itulah maka warga kembali ke rumah,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga terpaksa mengungsi dan 30 lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Zubir Mahmud, Aceh Timur. Diduga mereka menghirup udara berbau gas dari PT Medco E&P Malaka.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/29/062308678/semua-pengungsi-keracunan-gas-diduga-dari-pt-medco-pulang-ke-desa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke