Salin Artikel

9 Hari Operasi SAR di Laut Selatan Blitar Ditutup, 8 Nelayan Masih Hilang

Komandan Tim SAR Basarnas Pos Trenggalek Andri Dwi Prasetya mengatakan, operasi pencarian 8 nelayan yang hilang pada kecelakaan laut yang terjadi pada Rabu (6/9/2023) malam di perairan selatan Blitar itu telah resmi dihentikan pada Jumat (15/9/2023) sore.

“Operasi resmi kami hentikan kemarin sore dengan apel pembubaran tim di posko Pantai Tambakrejo (Blitar) dengan hasil nihil,” ujar Andris, kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Sabtu (16/9/2023).

“Kami, seluruh personel tim gabungan dan juga para nelayan rekan-rekan korban sudah berusaha maksimal. Seluruh area sudah kami sisir baik di perairan maupun di darat. Tapi, sampai habis masa perpanjangan selama dua hari, belum satu pun korban berhasil kami temukan,” tambah dia.

Radius pencarian, ujarnya, baik di darat maupun laut juga sudah diperluas hingga lebih dari 60 kilometer dari Pantai Gayasan yang diduga menjadi titik terjadinya kecelakaan laut tersebut.

Andris membenarkan bahwa selama 9 hari pencarian tim SAR baik regu darat maupun laut lebih cenderung melakukan penyisiran ke arah barat dari Pantai Gayasan karena arus air laut memang lebih didominasi ke arah barat.

“Pada saat terjadi kecelakaan laut memang arus air laut ke arah timur selatan. Tapi, keesokan harinya ketika kami mulai melakukan pencarian hingga hari-hari berikutnya arus cenderung ke barat,” tutur dia.

Suhu air laut rendah

Menurut Andris, selama dua hari masa perpanjangan pencarian justru cuaca di perairan selatan Blitar dan sekitarnya menjadi tidak bersahabat dengan gelombang mencapai ketinggian 4 meter dan kecepatan angin sekitar 19 knot atau 50 kilometer per jam bahkan lebih.

Padahal, lanjut dia, tiga hari sebelumnya cuaca cukup bersahabat bagi puluhan personel tim SAR dalam melakukan pencarian di permukaan laut selatan Pulau Jawa itu.

Ditanya kendala utama kegagalan menemukan para korban, Andris menyebut, suhu rendah air laut sebagai kendala utama karena diduga membuat jasad dari 8 nelayan tersebut menjadi lebih awet sehingga tenggelam dan tetap bertahan di bawah permukaan air laut.

“Suhu air di permukaan saja sudah dingin, sekitar 20 derajat celcius atau bahkan lebih rendah lagi. Apalagi, suhu di bawah permukaan, tentu sangat dingin,” ujar dia.


Keluarga korban bisa menerima

Menurut Andris, pihak keluarga dari 8 nelayan yang hilang tersebut kini sudah dapat menerima hilangnya para korban setelah selama 9 hari pencarian ternyata tim dan rekan nelayan masih juga belum berhasil menemukan keberadaan mereka.

“Keluarga sudah dapat menerima karena setelah diperpanjang dua hari ternyata masih nihil,” tutur dia.

Andris membenarkan bahwa setelah 5 hari pertama pencarian tidak membuahkan hasil, keluarga dan kerabat korban menggelar ritual kebatinan dengan maksud membantu proses pencarian.

Ritual tersebut, kata dia, berupa pembacaan doa-doa disertai prosesi pelarungan benda-benda pribadi milik para korban.

“Ya, betul. Keluarga banyak melakukan ritual di Pantai Gayasan dan lainnya dengan melarung bantal dan pakaian para korban,” ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, dua perahu nelayan yang berangkat dari Pantai Prigi, Trenggalek, Rabu (6/9/2023) sore terguling dan pecah usai dihantam obak besar di perairan selatan Kabupaten Blitar setelah sekitar 4 jam melaut.

Dari 23 nelayan, sebanyak 8 orang hilang dan 15 sisanya termasuk 2 nahkoda perahu berhasil menyelamatkan diri dan terdampar bersama dua perahu yang rusak di Pantai Gayasan, Kabupaten Blitar.

Delapan nelayan yang hilang adalah Asrofi, Dio, Juki, Tris, Anggur, Ali, Manto, Didik, dan Imam.

Menjelang berakhirnya masa pencarian, pihak keluarga dan kerabat para korban meminta penambahan 2 hari masa pencarian sehingga total operasi pencarian menjadi 9 hari. 

https://regional.kompas.com/read/2023/09/16/132053278/9-hari-operasi-sar-di-laut-selatan-blitar-ditutup-8-nelayan-masih-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke