Salin Artikel

KLHK Optimistis Ekosistem Bromo Pascakebakaran Perlahan Pulih Setelah Hujan Turun

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Prof Dr Satyawan Pudyatmoko mengatakan, beberapa ekosistem tumbuhan yang terdampak itu, selain alang-alang dan cemara hutan, di antaranya akasia dekuren dan kemlanding gunung.

"Total lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 504 hektar," ungkap Satyawan, dalam kunjungannya di kawasan TNBTS, Jumat (15/9/2023).

Untuk mengembalikan ekosistem itu, Setyawan optimistis ketika hujan turun, rumput-rumput akan kembali tumbuh dengan cepat.

"Mungkin untuk pepohonan, seperti cemara hutan ini yang agak lama," ungkap dia.

Dia mencontohkan pada erupsi Gunung Merapi Yogyakarta pada tahun 2010 lalu, menyebabkan hutan tertimbun lahar panas hingga menjadi padang pasir.

Namun, pasca hujan sering turun, akasia dekuren tumbuh kembali.

"Erupsi merapi itu justru lebih hebat dari kebakaran di Bromo ini. Jadi, saya yakin, akasia dekuren di sini juga bisa lebih cepat tumbuh, beberapa waktu setelah kebakaran ini," tutur dia.

Terlebih menurut Setyawan, karhutla yang terjadi di kawasan TNBTS adalah jenis kebakaran permukaan (surfice fire) yang tidak menyebabkan organisme renik di dalamnya mati.

"Jadi, karhutla itu ada tiga macam: kebakaran permukaan (surfice fire), kebakaran dalam tanah (ground fire), dan kebakaran tajuk (crown fire). Nah, di Bromo ini masuk jenis kebakaran permukaan, sehingga ekosistemnya relatif masih aman," tutur dia.

"Nanti kalau hujan akan tumbuh lagi," imbuh dia.

Sementara kerugian ekologi akibat karhutla TNBTS, menurut Setyawan di antaranya hilangnya beberapa habitat asli gunung Bromo.

Seperti sarang binatang dan tumpukan semak belukar yang bisa berfungsi mencegah erosi saat terjadi hujan.

"Ada banyak jenis binatang yang hidup dan bersarang di Bromo ini. Sehingga akibat kebakaran bisa binatang itu pastinya terganggu," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/16/115731278/klhk-optimistis-ekosistem-bromo-pascakebakaran-perlahan-pulih-setelah-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke