Salin Artikel

Kebakaran Lahan Pertanian di Sikka, Titik Api Tidak Lagi Terpantau

Camat Palue Rudolfus Riba mengatakan, aparat gabungan TNI Polri telah memantau titik api di tiga desa yakni Rokirole, Tuanggeo, dan Lidi pada Kamis (14/9/2023).

Pemantauan ini dilakukan melalui jalur laut menggunakan perahu motor.

"Aparat TNI dan Polri menyisir dari arah pantai untuk memantau titik api. Kalau pantau lewat darat tidak bisa, karena medannya cukup sulit dijangkau," ujar Rudolfus saat dihubungi, Kamis.

Berdasarkan informasi, lanjut Rudolfus, titik api tidak lagi terpantau. Meski begitu, dia mengimbau warga tetap waspada.

Kepala Pos Polisi Sub Sektor Palue Bripka Wilfridus Baga mengatakan, hingga saat ini situasi terpantau kondusif.

"Hasil pemantauan terakhir, tidak ada titik api yang menyebar di sekitar lokasi kebakaran. Sudah dalam situasi kondusif," ujarnya.

Sebelumnya ada 589 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak akibat kebakaran tersebut. Rinciannya, 57 KK di Desa Tuanggeo 57 KK, Rokirole 382 KK, Lidi 150 KK.

Keluarga yang terdampak ini karena lahan pertanian, lumbung penyimpanan pangan, serta komoditi perkebunan seperti pisang, kelapa, dan kakao hangus terbakar.

Selain itu alat pertanian seperti parang, pacul, tova, dan peralatan tangkap milik warga ikut terbakar.

Berdasarkan data, per Rabu (13/9/2023) total luas lahan pertanian yang terbakar mencapai 87 hektare. Desa Rokirole sebanyak 80 hektare, 7 hektare di Desa Lidi dan Desa Tuanggeo.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/14/185804978/kebakaran-lahan-pertanian-di-sikka-titik-api-tidak-lagi-terpantau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke