Salin Artikel

Janji Polisi soal Kecelakaan Maut yang Libatkan Mobil Istri Gubernur NTB

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Satuan Lalu Lintas Polres Lombok Tengah masih mendalami penyebab kecelakaan mobil yang ditumpangi Sri Yulianti, istri Gubernur NTB Zulikeflimansyah yang mengakibatkan seorang anak balita tewas.

Kasat Lantas Polres Lombok Tengah Iptu Abdul Rachman mengungkapkan, pihaknya akan menangani kasus tersebut secara profesional meski kecelakaan itu melibatkan istri pejabat. 

Menurut Rachman, meskipun kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan, namun polisi tetap akan melakukan proses hukum yang berlaku. 

"Kalau perdamaian kan antara kedua belah pihak, jadi kita tidak akan mengintervensi, tidak akan menjembatani, itu etika baik. Tapi demikian proses hukum itu tidak akan gugur, tetap kita proses sebagaimana mestinya," kata Rachman, Senin (11/9/2023). 

Menurut Rachman, proses penyelidikan saat ini telah memasuki tahap pengumpulan barang bukti dan keterangan (pulbaket). 

Kemudian pihaknya akan menentukan langkah proses hukum, apakah akan naik ke tahap penyidikan atau berhenti di tahap penyelidikan. 

"Kalau semua baket hari ini sudah terkumpul kita besok sudah bisa gelar perkara dan bisa menentukan ke arah mana penyelidikan ini," ujarnya. 

Polisi berharap proses pulbaket ini dapat berjalan dengan lancar. Hal itu agar kepastian hukum dalam kasus tersebut dapat segera ditentukan.

"Sekarang sudah kumpulkan 4 saksi yang ada di TKP. Baik driver maupun penumpang (Sri Yulianti)," kata Rachman. 

Sedangkan dua orang saksi lainnya, kata dia, sampai saat ini masih belum bisa diambil keteranga karena masih dalam perawatan medis. 

"Karena dia saksi sekaligus korban dia masih di rumah sakit dan kondisi kesehatannya belum memungkinkan," kata Rachman. 

Akibat kecelakaan tersebut, seorang anak balita bernama Minara (3) meninggal dunia, dan dua orang lainnya, Jupriadi pengendara sepeda motor dan Asmin penumpang motor mengalami luka berat. 

Keluarga merasa terpukul

Junaidi (30), suami dari Asmin (26) sekaligus ayah dari korban Minara, mengaku terpukul melihat kondisi anak dan istrinya.

"Saya periksa kondisi tubuh anak saya, saya lihat banyak luka di tubuhnya. Kemarin pas saya kafankan saja semua badannya luka. Saya sangat terpukul," kata Junaidi melalui sambungan telepon, Minggu (10/9/2023).

Disampaikan Junaidi, istrinya mengalami luka di sejumlah tubuh dan saat ini telah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB. 

"Kalau istri itu lukanya di bagian kelapa, perut dan sobek di salah satu bagian kuping sebelah kiri hingga dijahit. Katanya hari ini pihak Jasa Raharja akan datang menemui kami di rumah sakit," kata Junaidi. 

Junaidi mengaku diminta keluarganya untuk tetap tenang dan mengikhlaskan musibah tersebut.

"Saya sampai nggak berani lihat. Saya diminta ikhlas biar tenang sama keluarga. Minara langsung kemarin dimakamkan. Sudah ya saya mau tenang," kata Junaidi. 

Kesaksian warga

Mahyudin (38), salah seorang warga yang menyaksikan insiden tabrakan maut di Jalan Bypass BIL di Desa Labulia,  Lombok Tengah, mengaku kaget menyaksikan motor korban yang terseret. 

"Mungkin karena kecepatan tinggi, sehingga motor ini langsung diseret dari arah yang sama," kata Mahyudin, Sabtu (9/9/2023) malam. 

Lanjut Mahyudin, saking kerasnya tabrakan tersebut, pengendara motor terseret sejauh sekitar belasan meter hingga masuk ke selokan. 

"Motor ini (korban) diseret kira-kira ada 10 sampai 15 meter lah, sampai jatuh ke selokan.  Bahkan anehnya ban (motor) sampai nyangkut ke atap rumah," kata Mahyudin.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/11/191555678/janji-polisi-soal-kecelakaan-maut-yang-libatkan-mobil-istri-gubernur-ntb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke