Salin Artikel

Update Banjir Aceh Utara, 63 Desa Terendam dan Sekolah Diliburkan

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh mendata, banjir pada hari ini meluas dan merendam 63 desa. Setidaknya 3.624 kepala keluarga (KK) atau sekitar 13.000 jiwa terendam banjir dalam dua hari terakhir.

Kepala Hubungan Masyarakat, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Muslem Araly menyebutkan, banjir masih merendam pemukiman warga. Namun, tidak ada lagi titik pengungsian.

“Halaman rumah warga masih terendam. Ketinggian air saat ini mulai surut yaitu 30 sentimeter hingga 70 sentimeter per siang ini,” terang Muslem, Rabu (6/9/2023).

Meski begitu, sambung Muslem, tim terpadu penanggulangan banjir masih tetap siaga.

“Termasuk upaya evakuasi jika diperlukan. Apalagi cuaca masih mendung, kemungkinan banjir susulan masih tetap ada,” katanya.

Dia mengingatkan, kepala desa dan camat agar berkoordinasi tentang titik pengungsian.

“Begitu ada titik pengungsian, harap segera dilaporkan. Agar segera bisa direspon dengan menyalurkan bantuan masa panik,” terangnya.

Sejauh ini, stok pangan di Aceh Utara sambung Muslem masih aman untuk korban banjir.

“Bantuan masa panik aman di Dinas Sosial Aceh Utara,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Aceh Utara, Jamaluddin menyebutkan, saat ini sebanyak tujuh sekolah dasar (SD) dan tiga sekolah menengah pertama (SMP) terandam banjir. Akibatnya, sekitar 1.400 murid diliburkan.

Sekolah terendam itu yakni SDN 5 Pirak Timu, SDN 6 Matangkuli, SDN 9 Lhoksukon, SDN 5 Simpang Keuramat, SDN 6 Matangkuli, dan SDN 3 Pirak Timu. Sedangkan SMP yang terendam banjir yaitu SMPN 1 Nibong dan SMPN 4 Lhoksukon.

“Data siang ini, 1.400 murid dan pelajar kami liburkan, 135 guru dan 60 ruang kelas kami terendam banjir. Sedangkan ruang kantor, laboratorium dan lainnya sebanyak 23 ruang terendam banjir,” kata Jamaluddin.

Dia menyebutkan, sekolah terpaksa diliburkan karena masih membahayakan karena ketinggian air sekitar satu meter.

“Nanti akan kita evaluasi lagi seiring ketinggian air, kami harap bisa segera surut sehingga bisa memulai proses belajar mengajar,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan delapan kecamatan terendam banjir itu yakni Kecamatan Geureudong Pase, Samudera, Geurudong Pase, Syamtalira Aron, Tanah Luas, Pirak Timu , Matangkuli, Cot Girek, dan Kecamatan Lhoksukon.

Banjir disebabkan meluapnya air sungai Krueng Pase, Krueng Pirak, Krueng Keureuto dan Krueng Peuto.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/06/142903878/update-banjir-aceh-utara-63-desa-terendam-dan-sekolah-diliburkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke