Salin Artikel

Perjuangan Padamkan Api di Gunung Sumbing Pakai Alat Seadanya, Lokasi Air Sulit Dijangkau

Padamnya api yang membakar lereng Gunung Sumbing ini tak lepas dari kerja keras para relawan dan tim gabungan. Lokasi kebakaran yang terletak di ketinggian 2.500-2.900 meter di atas permukaan laut menjadi kendala.

Lokasi tersebut tak bisa dijangkau oleh kendaraan pengangkut air. Para relawan hanya bisa memadamkan api dengan alat seadanya.

"Pemadaman dilakukan dengan pemadaman manual karena selang air dari damkar tidak bisa menjangkau," kata Bambang Triyono, Kepala BPBD Wonosobo saat dikonfirmasi Selasa (5/9/2023).

Bambang menyebut, pemadaman api menggunakan alat seperti ranting pohon dengan cara dipukul-pukulkan. Para relawan berjibaku dan bergantian dalam memadamkan api.

"Kami melakukan pemadaman secara manual dengan sistem gepyok dan perlengkapan lain yang kami siapkan," katanya.

Selain itu, para relawan juga membuat ring atau sekat untuk pembatasan agar api tidak menyebar.

Ia memerinci lokasi yang terbakar di petak 29-1 sekitar 221,5 hektare, kemudian di petak 29-2 luas baku ada 18,7 hektare. Tanaman yang terbakar di petak tersebut berupa rumput dan alang-alang.

Karena sulitnya memadamkan api, BPBD Wonosobo sempat berencana meminjam helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, api sudah dapat dijinakkan dengan cara manual.

"Untuk penanganan sudah kami tutup dan dinyatakan selesai serta tidak membutuhkan bantuan helikopter untuk water booming," kata Bambang.

Bambang menambahkan, hasil pemantauan baik melalui manual tim maupun satelit sudah tidak ada tutik api dan kepulan asap. Meski demikian, pihaknya tetap memantau keadaan di Gunung Sumbing.

"Mayoritas yang terbakar adalah rumput alang-alang, Alhamdulillah hanya sebagian kecil pohon milik Perhutani yang terbakar," kata Bambang.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/05/100940378/perjuangan-padamkan-api-di-gunung-sumbing-pakai-alat-seadanya-lokasi-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke