Salin Artikel

Suami yang Dipotong Alat Kelaminnya Maafkan Sang Istri, Pelaku Menangis di Persidangan

KOMPAS.com - IPN (20), pria yang alat kelaminnya dipotong istrinya sendiri berinisial YC (34) kini memaafkan pelaku dan ingin berdamai.

Sebelumnya IPN sempat ingin menceraikan istrinya usai peristiwa yang terjadi di sebuah hotel di wilayah Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

YC sendiri awalnya nekat memotong kelamin suaminya karena tak mau diceraikan.

Namun kini korban atau suaminya bersedia berdamai dengan pelaku dan ingin rujuk kembali.

Korban maafkan dan minta rujuk

Meski sempat mengaku trauma, IPN saat ini meminta hakim untuk membebaskan YC.

Dilansir dari TribunSolo, IPN telah mengajukan permohonan ini ke Jaksa Penuntut Umum, Rahayu Nur Raharsi.

"Baru hari Sabtu kemarin korban menghubungi saya, bahwa dia sudah berpikir ulang," kata Rahayu.

"Intinya bahwa saat ini dia yang paling tahu apa yang dia butuhkan," tambahnya.

JPU mengungkap bahwa IPN mengaku masih butuh perawatan dan tak mempunyai keluarga.

"Ibu, saya ini masih perlu perawatan. Dalam setahun ke depan, saya masih butuh orang untuk merawat saya," kata Rahayu.

"Saya juga sudah tidak punya keluarga lagi di sini, kemana lagi saya harus hidup," kata Rahayu, menirukan perkataan IPN.

IPN pun diminta menulis permintaannya itu dan membacanya di persidangan.

"Tidak ada yang mengajari, tidak ada yang memaksa, tidak ada yang mempengaruhi. Murni dari hatinya sendiri," kata Rahayu.

Usai membacakan nota permintaan, korban dihampiri YC yang berstatus terdakwa.

Air mata YC tak terbendung usai mendengar ucapan suaminya.

Meski korban sudah memaafkan pelaku, proses hukum kasus ini tetap berjalan sesuai aturan berlaku.

Namun tidak menutup kemungkinan hasil putusan sidang menjadi restorative justice.

"Karena ini sudah di persidangan, hukum acara tetap berjalan, hanya tadi majelis menyebut ini bisa jadi produk RJ (Restorative of Justice) mungkin nanti terkait dengan adanya tuntutan dan putusannya itu akan ada pertimbangan khusus," tambahnya.

Selain itu, pihaknya masih akan mengoordinasikan dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo terkait tuntutan yang akan diungkap Minggu depan.

"Tahapan (sidangnya) tetap, hanya nanti dalam tuntutan dan putusan, kami punya pertimbangan khusus," jelas dia.

"Saya sendiri pun nanti akan berkoordinasi dengan Kepala Kejaksaan Negeri Solo," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Dari pengakuan YC, sebelum kejadian tersebut dirinya dan korban mengalami cekcok hingga berujung wacana perceraian antara keduanya.

Dia pun mengaku sakit hati akan tindakan korban yang tega akan menceraikan. Padahal, dirinya telah berkorban pindah agama hingga bersabar dengan kelakuan buruk suaminya.

"Awal nikah saya kan Islam terus masuk ke Hindu saya berkorban agama ya. Dia sering nakal, sering MiChat Open BO saya biarin sampai dia ngundang teman saya juga saya maafkan. Terus dia tinggal juga di Bali," kata YC dalam pengakuannya, Rabu (17/5/2023).

Percekcokan antara keduanya memuncak, saat korban bertemu dengan keluarga IPN yang tinggal di Sukoharjo dan dirinya diperlakukan dengan tidak baik.

Hingga akhirnya, YC ditalak dan kemudian diusir dari rumah mertuanya.

"Sama ibunya diperlakukan tidak enak lah. Sampai dicerai, diusir. Dianter sih sampai Terminal Tirtonadi Solo," kata dia.

Saat hendak pulang ke Denpasar, YC mengaku bahwa terbersit di dalam pikirannya untuk memotong bagian sensitif suaminya. Lantas saat keduanya bertemu di sebuah hotel, kemudian terjadilah peristiwa tersebut.

"Kesepakatan di jalan saya mau lepas kangen, itulah rencana saya. Ya ada sedikit rencana juga kesal," beber dia.

YC pun menyesali perbuatannya dan mengungkapkan bahwa dia masih menyayangi suaminya.

"Masih sayang, masih gimana gitu. Nyesel banget," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sempat Ingin Ceraikan Istrinya Karena Alat Kelaminnya Dipotong, Suami di Solo Ingin Damai

https://regional.kompas.com/read/2023/09/03/205622878/suami-yang-dipotong-alat-kelaminnya-maafkan-sang-istri-pelaku-menangis-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke