Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kapolres Dairi Dicopot gara-gara Pukul Anggota | PKB Setujui Duet Anies-Cak Imin

KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Dairi AKBP Reinhard Nainggolan dicopot dari jabatannya lantaran memukul dua anggotanya.

Pencopotan dilakukan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara Irjen Agung Setya.

Untuk diketahui, AKBP Reinhard memukul dua anggotanya, Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang, hingga masuk rumah sakit.

Berita lainnya, DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyetujui tawaran Partai NasDem untuk menduetkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Pilpres 2024.

PKB memutuskan hal tersebut usai menggelar rapat pleno finalisasi penentuan capres dan cawapres di Kantor DPW Jawa Timur, Surabaya, Jumat (1/9/2023).

Dengan dipasangkannya Anies-Cak Imin, PKB berharap agar pasangan itu dapat memenangkan Pilpres 2024.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat.

Lantaran memukul dua anggotanya hingga mengakibatkan masuk rumah sakit, eks-Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan masih menjalani pemeriksaan.

"Terkait dengan kejadian di Polres Dairi, hari ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap AKBP RHN," ujar Kapolda Sumatera Utara Irjen Agung Setya dalam keterangan yang diunggah di akun Instagram @poldasumaterautara, Kamis (31/8/2023).

Buntut kejadian tersebut, Kapolda Sumut juga mencopot AKBP Reinhard Nainggolan dari jabatannya.

"Mulai hari ini, saya menugaskan AKBP Roni Nikolas untuk sementara memimpin jalannya kegiatan operasional dan pembinaan di Polres Dairi," ucapnya.

Pemukulan yang dilakukan Reinhard terjadi pada 28 Agustus 2023. Pemukulan berawal saat Reinhard melihat tidak ada petugas yang berjaga piket sekitar pukul 04.00 WIB.

Baca selengkapnya: Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan Dicopot Usai Pukul 2 Anggotanya

Sekjen PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, dirinya berharap agar pasangan tersebut bisa menjadi pemenang Pilpres 2024.

"Jadi, Anies-Muhaimin kira-kira disingkat Amin. Saya berdoa berharap pasangan ini bisa menjadi pasangan yang menang di Pilpres 2024," ungkapnya, Jumat.

Keputusan untuk mengusung duet Anies-Cak Imin diambil setelah PKB mengadakan rapat pleno finalisasi penentuan capres dan cawapres.

Hasanuddin menuturkan, PKB menyetujui tawaran Partai NasDem untuk mengusung duet Anies-Cak Imin.

Baca selengkapnya: PKB Putuskan Setujui Duet Anies-Cak Imin

Kabar manajemen PSM Makassar terlilit utang miliaran rupiah menjadi sorotan. Bahkan, kasus ini disebut bakal dibawa ke ranah hukum oleh pihak Shesie Erisoya.

Untuk diketahui, Shesie Erisoya merupakan sosok yang meminjami uang senilai total Rp 14,9 miliar kepada manajemen PSM. Manajemen PSM menyebut uang tersebut untuk keperluan operasional klub dan lainnya.

Kuasa hukum Shesie Erisoya, Agus Amri, menuturkan, kasus ini bakal dibawa ke ranah hukum lantaran diduga terdapat unsur tindak pidana penipuan. Menurut Agus, kliennya merasa ditipu oleh Appi dan Sadikin.

Ia menjelaskan, kedua petinggi PSM itu pernah mengeluarkan cek kosong terkait pembayaran sisa utang sebesar Rp 5,6 miliar. Cek kosong tersebut dikeluarkan oleh salah satu perusahaan penjamin pada 2021.

Akan tetapi, saat cek senilai ratusan juta rupiah itu hendak dicairkan, ternyata fiktif.

"Pidananya jelas dengan cek kosong yang saya tunjukkan tadi, itu ditolak oleh pihak bank. Penipuan, penggelapan sejumlah dana, itu juga tindak pidana nanti akan rinci lagi," tuturnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/8/2023).

Berita terkini mengenai permasalahan utang piutang ini, pihak Shesie Erisoya akan melaporkan manajemen PSM ke FIFA.

Baca selengkapnya: Manajemen PSM Makassar Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Bakal Dilaporkan ke Polisi hingga FIFA

Masa jabatan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah akan berakhir pada 5 September 2023.

Nantinya, posisi Penjabat (Pj) Gubernur Sumut diisi oleh Mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) 1/Bukit Barisan Mayjen Purnawirawan Hasanuddin.

Mengenai penunjukan itu, Edy mengaku tidak punya hak untuk memberi tanggapan.

"Aku tak perlu dengar dengar siapa pun Pj itu, karena sudah tidak hakku," jelasnya, Jumat.

Edy mengaku saat ini dirinya tak ingin terlalu banyak berkomentar dan lebih berfokus menjalani masa akhir jabatannya.

Baca selengkapnya: Seloroh Edy soal Mantan Pangdam BB Jadi Pj Gubernur Sumut: Takut Dia sama Aku

Langkah politik Anies Baswedan yang ingin menjadikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapresnya, mendapat tanggapan negatif dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Kediri Ashari.

Menurutnya, keputusan Anies meninggalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan bentuk penghinaan dan pengkhianatan koalisi.

"Ini penghinaan dan pengkhianatan terbesar yang kami rasakan," tandasnya, Jumat.

Ashari mengungkapkan, pihaknya selama ini sudah membangun soliditas internal untuk mendukung dan berkomitmen memenangkan pasangan Anies-AHY bila nantinya maju dalam Pilpres 2024.

"Kami juga sudah mewacanakan membentuk sekretariat bersama dengan partai pendukung lainnya," bebernya.

Baca selengkapnya: Ini Penghinaan dan Pengkhianatan Terbesar yang Kami Rasakan

https://regional.kompas.com/read/2023/09/02/060600578/-populer-nusantara-kapolres-dairi-dicopot-gara-gara-pukul-anggota-pkb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke