Salin Artikel

80 Siswa Tak Bisa Sekolah akibat BBM Langka di Pulau Serasan Natuna

NATUNA, KOMPAS.com – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Imbas kelangkaan BBM ini, sekitar 80 siswa tidak bisa bersekolah karena tidak bisa meghidupkan mesin pompong atau perahu kayu yang digunakan untuk pergi sekolah.

“Sebanyak 49 orang siswa mengajukan izin tidak masuk sekolah dikarenakan tidak ada minyak untuk menghiduokan kendaraan mereka,” kata Kepala SMAN 1 Serasan Mattobii saat menghubungi Kompas.com, Kamis (1/9/2023) malam.

Mattobii mengatakan, sejak krisis BBM melanda Pulau Serasan, Natuna makin banyak siswa yang tidak masuk sekolah.

“Yang tidak bisa hadir rata-rata siswa-siswi yang tempat tinggalnya jauh dan berada di pulau lain,” terang Mattobii.

Ia menceritakan, awalnya yang tidak bersolah karena masalah BBM langka tidak terlalu banyak.

"Namun untuk kemarin terus bertamah dan akhirnya mencapai 49 orang,” ungkap Mattobii.

Keprihatinan atas krisis BBM yang melanda Pulau Serasan juga disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Serasan, Fadillah. Dia meminta agar hal ini bisa segera diatasi pemerintah.

“Kami harap hal ini mendapatkan perhatian khusus pemerintah dan instansi terkait,” ungkap Fadillah.

Fadillah menyebutkan, perlu perhatian khusus terkait masalah penyaluran BBM atau Patrolite di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, sebab kelangkaan BBM Patrolite di Serasan berdampak pada dunia pendidikan.

“Sebenarnya tidak saja berdampak pada dunia pendidikan, kami para nelayan juga tidak bisa melaut,” terang Fadillah.

Fadillah juga mengaku, dirinya mendapat laporan data absen siswa siswi dibeberapa sekolah yang disampaikan kepadanya sampai hari ini sangat memprihatikan.

Seperti SMA Negeri 1 Serasan ada 49 siswa siswi, SMA Negeri Serasan Timur ada 16 siswa, dan MTs Serasan 15 siswa.

“Untuk besok saya yakin ketidakhadiran siswa siswi akan kembali bertambah,” ungkap Fadillah.

Tidak saja siswa siswi, Fadillah menjelaskan, beberapa orang guru juga tidak bisa hadir karena kelangkaan BBM Patrolite.

“Perlu pembahasan khusus masalah ini, jangan hanya solusi untuk penyelesaian sementara saja. Hilangkan ego dan mau menang sendiri dan jangan juga mau monopoli kalau belum mampu,” ungkap Fadillah.

“Kelangkaan BBM jenis Patrolite pada tahun 2023 ini di Pulau Serasan selalu berulang dan setiap hari semakin parah dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Ini belum masuk musim utara, jika masuk musim utara, bisa lebih kacau lagi,” pungkas Fadillah.

Sayangnya hingga saat ini, Kompas.com belum berhasil mengkonfirmasi atas kelangkaan BBM tersebut, tidak saja telpon, pesan WA yang dikirimkan juga belum dijawab.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/01/075830078/80-siswa-tak-bisa-sekolah-akibat-bbm-langka-di-pulau-serasan-natuna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke