Salin Artikel

Tangis Haru Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Dosen yang Dibunuh Buruh Bangunan

Pantauan Kompas.com, tampak keluarga dan kerabat menangis sambil memegang jenazah pengajar di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said, Surakarta, Jawa Tengah itu.

Tangisan bersahutan dengan suara sirine mobil ambulans.

Suparman (35), paman dari Dian mengaku sangat kaget dengan insiden yang menimpa keponakannya itu.

"Betul-betul saya kaget, mendengar berita keponakan saya meninggal dibunuh, tidak pernah terbayangkan," kata Suparman.

Suparman menuturkan, sosok Dian merupakan orang yang ramah dan dikenal pintar.

"Umur saya itu jaraknya satu tahun, saya kenal dia orang yang ramah. Tapi semenjak dia kuliah dan mengenyam pendidikan di luar negeri, saya jarang ketemu, pas hari besar aja kita ketemu," kata Suparman.

Suparman menyebutkan, bahwa kondisi dari ibunya Dian sangat terpukul dengan musibah yang dialami atas kehilangan anaknya.

"Kondisi ibunya sangat-sangat syok. Ibunya selalu menceritakan tentang Dian. Kami berdoa semoga beliau bisa menerima semunya yang terjadi," kata Suparman.

Sebelumnya diberitakan, Dian ditemukan tewas di dalam rumah sebuah perumahan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis (24/8/2023).

Belakangan, korban diketahui merupakan korban pembunuhan oleh kuli bangunan, berinisial DF (23), warga Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.

DF mengaku sudah merencanakan pembunuhan terhadap Dian karena merasa sakit hati setelah dikatai "tukang amatiran".

https://regional.kompas.com/read/2023/08/25/215630678/tangis-haru-keluarga-sambut-kedatangan-jenazah-dosen-yang-dibunuh-buruh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke