Salin Artikel

Sumber Aspal yang Cemari Pantai di Lampung Masih Jadi Misteri

Limbah ini kembali mencemari pesisir Lampung dan sejak tahun 2020 tidak pernah terungkap pelakunya.

Kepala Dinas LH Provinsi Lampung Emilia Kusumawati mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi terkait limbah aspal tersebut.

"Limbah hitam menyerupai minyak mentah," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).

Dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan sumber pencemaran tersebut.

"Saat ini belum dapat dipastikan limbah hitam apakah berasal dari buangan kapal atau kebocoran pipa minyak bawah laut atau kegiatan lainnya," katanya.

Tetapi dari sebaran limbah yang cukup luas mencakup hampir sepanjang garis pantai, dipastikan berasal dari tengah laut.

"Memperhatikan sebaran yang luas, maka sumber limbah sangat tidak potensial berasal dari daratan," kata dia.

Emilia menambahkan perlu analisis laboratorium untuk bisa memastikan jenis dan asal limbah tersebut.

"Analisis laboratorium secara fingerprint terhadap limbah hitam akan memberikan lebih banyak kepastian tentang jenis dan asal limbah," kata dia.

Emilia juga telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Hulu Energi Onshore Offshore (PT PHE OSES) untuk kegiatan tanggap darurat.

"Kita meminta bantuan PT PHE OSES untuk melakukan kegiatan tanggap darurat pembersihan ceceran minyak di wilayah Perairan Pesisir Pantai Lampung," kata Emilia.

Dia menambahkan, jika ternyata ceceran minyak mentah tersebut akibat dari faktor kesengajaan, kebocoran, dan atau kelalaian dari pelaku usaha, maka dapat dikenakan sanksi sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2009 dan UU Nomor 6 Tahun 2023.

Sementara, Direktur Ditkrimsus Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Donny Arif Praptomo mengatakan, pihaknya sedang menyelidikan terkait limbah menyerupai aspal tersebut.

"Ya, kami sudah menerima informasi adanya limbah itu," kata Donny melalui pesan WhatsApp.

Kompas.com mencoba menghubungi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktur Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Sigid Reliantoro.

Namun, hingga berita ini ditayangkan, Sigid belum memberikan respons.

Diberitakan sebelumnya, limbah hitam menyerupai aspal kembali mencemari pesisir Lampung.

Disebutkan limbah aspal itu mencemari sepanjang garis pantai di lokasi wisata Pantai Kedu Warna yang berada di Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.

Pengelola Pantai Kedu Warna Sendi Arta membenarkan limbah hitam itu baru diketahui telah mencemari pantai pada Senin (21/8/2023) pagi.

Dia mengatakan tekstur limbah itu sama seperti limbah yang pernah mencemari pantai itu pada tahun 2022 lalu.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/23/103414878/sumber-aspal-yang-cemari-pantai-di-lampung-masih-jadi-misteri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke