Salin Artikel

Kala Nelayan Gorontalo Rela Rugi untuk Selamatkan Penyu Terjaring...

Penyu besar yang malang ini terjaring saat sejumlah nelayan menarik jaring yang dilepas nelayan di laut dengan menggunakan perahu yang kemudian ditarik ke arah pantai.

 Jaring dan perahu ini milik Oni Ismail (46) warga Bulontio Barat.

“Kami rela melepaskan banyak ikan yang sudah kami dapat demi penyelamatan penyu yang ikut masuk di dalam jaring. Kalau difikir ini membuat kami rugi, namun kami tahu kami harus melepas penyu ke laut,” kata Runi Oni (44) istri Oni Ismail yang saat itu berada di pantai, Minggu (13/8/2023).

Runi menceritakan terjaringnya penyu itu terjadi 2 pekan lalu saat Oni Ismail dan 10 orang temannya melepas jaring dengan menggunakan perahu yang didorong mesin tempel di lepas pantai Desa Bulontio Barat.

Jaring ini kemudian ramai-ramai ditarik ke daratan oleh para nelayan, termasuk warga yang saat itu berada di Pantai.

Tidak mudah untuk menyeret jaring ini menepi ke arah daratan. Mereka sekuat tenaga menyeret jarring yang dipenuhi ikan.

Namun saat mengetahui ada penyu yang ikut tejaring, segera saja Runi Oni berteriak-teriak meminta semua orang untuk mengeluarkan satwa malang ini.

Dia tidak menghiraukan berapa banyak ikan yang ikut keluar. Baginya yang penting adalah menyelamatkan satwa liar ini.

“Kalau ada penyu yang terjaring dan kami harus mengeluarkannya, maka ikan yang sudah di dalam jarring pun ikut keluar. Sudah beberapa kali kami mengalami hal seperti ini,” ujar Runi Oni.

Para nelayan ini akhirnya tidak mendapatkan ikan untuk dijual, mereka hanya mendapatkan “ikan makan”. Istilah ikan makan ini adalah ikan yang hanya untuk kebutuhan dikonsumsi di keluarga.

Saat sudah dikeluarkan dari jaring, penyu tersebut sepertinya telah diikat lehernya oleh salah seorang warga.


Runi Oni segera memerintahkan orang tersebut untuk melepas tali plastik yang menjerat leher penyu.

Runi juga meminta warga untuk membiarkan penyu berjalan ke arah laut yang lebih dalam.

“Da da, da da, da da tururuga,” kata Runi Oni meneriakkan salam perpisahan saat membiarkan penyu berenang. Tuturuga adalah bahasa sehari-sehari Masyarakat untuk penyu.

Runi Oni menceritakan sebelumnya suaminya pernah mendapatkan 2 ekor hiu, satwa besar ini pun dilepaskan meskipun risikonya tidak mendapatkan ikan.

“Pernah juga kami mendapatkan duyung yang menyerupai babi, kami juga melepaskan,” tutur Runi Oni.

Runi Oni menjelaskan pelepasliaran kembali satwa laut yang terjaring ini didapat dari informasi yang ia terima dari Gusnar Ismail. Gusnar adalah pegiat wisata selam di Provinsi Gorontalo.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/13/145033378/kala-nelayan-gorontalo-rela-rugi-untuk-selamatkan-penyu-terjaring

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke