Salin Artikel

Kisah Yanti, Guru Honorer di Riau yang Terima SK PPPK dengan Kursi Roda

KOMPAS.com - Petang itu, sinar matahari masih terik menyengat. Langit tidak berawan pula. Sebanyak 368 guru honorer berkumpul di halaman Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Mereka tampak semringah, menjemput Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Seorang guru bernama Yanti Haizar adalah satu di antara 368 guru honorer yang menerima SK PPPK formasi tenaga pendidik. Ia telah mengabdi 13 tahun di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan.

Nasib elok pun datang, berkat semangat dan doa, Yanti berhasil lulus tes PPPK Formasi Guru di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Ia pun tidak menduga SK tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar di halaman SMAN 1 Bandar Sei Kijang, Pelalawan Senin (7/8/2023).

Rasa bahagia bercampur sedih bergelut diperasaan Yanti. Ia tidak mengira bisa diangkat menjadi ASN PPPK. Sebelumnya, dia satu di antara guru honorer yang diusulkan masuk dalam 7.297 formasi kebutuhan tenaga pendidik oleh Pemprov Riau.

“Ini pengalaman pertama saya mengikuti tes PPPK, alhamdulillah bisa lulus. Kalau memang sudah rezeki itu tidak ke mana, walaupun menantinya sangat lama," saat berbincang dengan Tim Media Center Riau, Selasa (8/8/2023).

Menurut dia, besarnya pembukaan kuota untuk guru PPPK tahun 2023, memberikan peluang besar untuknya bisa diangkat menjadi PPPK tenaga pendidik.

Yanti pun mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Riau Syamsuar yang telah memperjuangan hak para tenaga honorer.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Syamsuar, karena di tahun beliau inilah, kuota pengangkatan sangat banyak. Semoga ke depannya dunia pendidikan kita semakin baik.” ucap Yanti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Guru berusia 40 tahun ini mengaku bahwa sejak 2010 sudah berprofesi sebagai guru honor di SMKN 1 Pangkalan Lesung.

Meski dirinya berdomisili Kota Pekanbaru, Yanti tetap semangat. Saban hari Senin, perjalanan sejauh 119 kilometer(km) ia lintasi menuju tempat mengajar.

Yanti mengajar menggunakan kursi roda. Kondisi ini karena jari kaki sebelah kiri dia harus diamputasi akibat penyakit gula yang derita sejak beberapa bulan belakangan ini.

"“Sudah sebulan lebih ini saya menggunakan kursi roda karena jari kaki saya diamputasi akibat penyakit gula," kata Yanti.

Kendati demikian, ia tetap semangat memberikan materi bidang studi agama Islam kepada anak-anak didiknya.

"Sebenarnya saya di beri izin untuk tidak mengajar, namun tidak mungkin saya tak masuk terlalu lama. Sehingga dari atas kursi roda inilah saya melakukan aktivitas,” kata Yanti

Gubernur Riau Syamsuar pun mengapresiasi perjuangan Yanti Haizar. Menurutnya, meski menggunakan kursi roda, guru tersebut tetap semangat mengabdi untuk negeri.

“Saya terharu melihat perjuangan ibu ini, meski di atas kursi roda semangatnya mengajar bolak-balik Pekanbaru ke Pelalawan patut dicontoh, semoga ibu diberikan kekuatan dan kesehatan selalu,” ujarnya.

Untuk diketahui, jumlah guru di Riau yang lulus PPPK sebanyak 5.851. Jumlah ini terbanyak se Indonesia.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/08/18103171/kisah-yanti-guru-honorer-di-riau-yang-terima-sk-pppk-dengan-kursi-roda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke