Salin Artikel

Sumur Bor yang Keluarkan Gas Berapi di Purworejo Berjenis Metana, Dapat Dimanfaatkan Jadi Kompor Gas

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sebuah sumur bor di area persawahan Blok I Desa Nampu, Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, mengeluarkan gas alam, bisa menyalakan api.

Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Serayu Selatan, (Kebumen, Wonosobo, Purworejo), Panut Priyanto menyebut gas yang dikeluarkan tersebut tidak berbahaya.

"Itu berjenis gas metana, dan tidak berbahaya," kata Panut saat dikonfirmasi pada Selasa (8/8/2023).

Meski demikian, kata Panut, fenomena alam gas yang keluar dari sumur bor di Purworejo tersebut masih harus diteliti lebih lanjut.

Gas serupa juga pernah ditemukan di daerah Grobogan.

"Kita ajukan kajian potensinya ke Dinas ESDM Jateng," kata Panut.

Dia menambahkan, gas metana tersebut malah dapat dimanfaatkan menjadi kompor gas untuk masyarakat, seperti di Desa Rajek, Grobogan, gas alam seperti ini dikembangkan menjadi kompor-kompor masyarakat.

"Kita baru cek lokasi dan menyiapkan data-data untuk referensi," kata Panut.

Meski sumur bor yang mengeluarkan gas alam ini tidak berbahaya, Panut mengimbau agar lubang sumur untuk ditutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Untuk mengamankan lokasi lubang bor ditutup saja," kata Panut.

Pemilik sekaligus penggarap sawah yang juga sebagai ketua RT 2 RW 1 Desa Nampu, Parmono, mengatakan, sumur bor itu dibuat olehnya pada hari Minggu (6/8/2023).

Rencananya sumur itu dibuat dengan kedalaman 16 meter guna mengairi dua petak sawah yang ditanami bibit tanaman pagi pada musim tanam ketiga.

Bukannya keluar air, sumur bor tersebut malah mengeluarkan gas yang bisa menyala. Api itu menyala cukup besar hingga mencapai ketinggian sampai kurang lebih 1 meter.

"Jadi kami untuk musim tanam ketiga tahun ini ada trouble air, ya dengan membuat sumur bor, kalau buat sumur hampir semua warga di sawah membuat sumur," katanya, saat ditemui di lokasi.

Parmono mengungkapkan, sumur bor itu dibuat olehnya guna mengairi dua petak sawah milik dirinya dan saudaranya yang ditanami padi pada musim kemarau ini. Sumur dibuat pada Minggu sore hingga malam hari.

"Tadi malam itu yang keluar bukan apinya, masih air nyembur keatas dengan ketinggian kurang lebih 2 meter, tapi pagi harinya tiba-tiba air mati, dan ternyata sudah nyala ada api,," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/08/112729878/sumur-bor-yang-keluarkan-gas-berapi-di-purworejo-berjenis-metana-dapat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke