Salin Artikel

Tak Punya Rumah dan Keluarga, Jenazah Warga Semarang Terpaksa Dishalatkan di Jalan

Kasi Tuna Sosial dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinas Sosial Semarang, Bambang Sumedi mengatakan, kondisi keluarga korban menengah ke bawah. Orangtua dan kakaknya juga sudah meninggal dunia.

"Semenjak tidak punya keluarga hidupnya di taman dan tidurnya di teras warga. Untuk makan juga dikasih orang sekitar," jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (7/8/2023).

Dia menjelaskan, Dinas Sosial Semarang sudah berusaha melakukan pembuatan KTP agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun, setelah diperiksa korban mengalami gangguan jiwa.

"Di rumah sakit jiwa kondisinya semakin memburuk akhirnya dilakukan rawat inap. Setelah dibawa pulang ke rumah sakit jiwa meninggal," kata dia.

Karena tidak mempunyai rumah, warga setempat iuran untuk menanggung biaya pemakaman Sumarko. Menurutnya, pihak rumah sakit jiwa telah melakukan perawatan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Yang bersangkutan sudah dirawat hingga dibalut kain kafan," imbuhnya.

Tim dari Dinas Sosial Kota Semarang juga telah memfasilitasi kepulangan jenazah korban hingga mengantarkan ke pemakaman di Pringgondani Dalam I RT 3 RW 11 Kelurahan Krobokan Semarang.

"Yang bersangkutan sudah dibantu cek pihak keluarganya namun tidak ada, maka yang bersangkutan dimakamkan oleh pihak warga setempat," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/07/125549978/tak-punya-rumah-dan-keluarga-jenazah-warga-semarang-terpaksa-dishalatkan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke