Salin Artikel

Pemkab Banyumas Beri Solusi Warga yang Kehilangan Nafkah Setelah Tambang Ilegal Ditutup

Hal itu menyusul penutupan tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang dan dua lokasi lain di Kecamatan Gumelar.

"Sudah (kami rapatkan soal nasib para penambang)," kata Bupati Banyumas Achmad Husein melalui pesan singkat, Rabu (2/8/2023).

Husein mengatakan, ada beberapa alternatif yang akan ditawarkan. Salah satunya, agar beralih menjadi pelaku usaha kecil menengah dan mikro (UMKM).

Pihaknya berkomtimen untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para eks penambang.

"Salah satu solusi terdekat adalah memberikan pelatihan supaya mereka bisa beralih profesi," ujar Sadewo.

Namun Sadewo mengakui, hal itu tidak mudah dilakukan. Pasalnya, warga telah bertahun-tahun menggantungkan hidup dari penambangan.

Menurut Sadewo, kebanyakan warga sekitar tambang hanya bekerja sebagai kuli angkut dan lainnya. Sementara, penambang yang yang masuk ke lubang galian kebanyakan warga luar.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Desa Pancurendang keberatan dengan penutupan tambang emas ilegal di wilayahnya.

Pasanya sekitar 80 persen warga Grumbul Tajur, lokasi tambang emas, selama bertahun-tahun menggantungkan hidup dari kegiatan penambangan tersebut.

Bahkan pada awal-awal penemuan emas, hampir 500 warga setempat terlibat kegiatan penambangan.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/02/175742378/pemkab-banyumas-beri-solusi-warga-yang-kehilangan-nafkah-setelah-tambang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke