Salin Artikel

Marak Kasus Gigitan Anjing di Sikka, Kadis Pertanian: Ini Soal Kesadaran Pemilik

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, sejak Januari hingga pertengahan Juli 2023 ada 49 kasus gigitan, 36 diantaranya dinyatakan positif rabies.

"Ini data berdasarkan spesimen otak anjing yang dikirim ke Laboratorium Kesehatan hewan Dinas Pertanian. Kalau ditambah dengan yang tidak dilapor pasti jumlahnya banyak," ujar Kepala Dinas Pertanian Sikka, Yohanes Emil Satriawan di Maumere, Jumat (28/7/2023).

Satriawan mengatakan, pemerintah melalui instansi teknis telah berupaya melakukan pencegahan penyebaran virus rabies. Di antaranya, sosialisasi mulai dari tingkat desa, serta melibatkan lembaga agama.

"Saya dapat laporan soal kasus gigitan itu, ternyata anak tersebut baru disuntik vaksin anti rabies (VAR) satu bulan kemudian. Saat diantar ke rumah sakit kondisi sudah kritis," ujarnya.

Menurutnya tingginya kasus gigitan anjing di Kabupaten Sikka akibat rendahnya kesadaran masyarakat, terlebih yang memelihara hewan penularan rabies, seperti anjing.

"Ini soal kesadaran pemilik anjing. Walaupun kita bicara dan imbau sampai mulut berbusa-busa sama saja. Kesadaran masyarakat kita sangat rendah,"katanya.

Satriawan meminta pemilik anjing bersikap bijak, dengan mengandangkan atau mengikat hewan peliharaannya. Apalagi berkaca dari banyak kasus, pemilik anjing menjadi korban gigitan.

"Sampai sejauh ini kita masih sebatas memberikan imbauan, kalau untuk eliminasi kita akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pak Bupati," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/28/182722378/marak-kasus-gigitan-anjing-di-sikka-kadis-pertanian-ini-soal-kesadaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke