Salin Artikel

Rumah Limas, Rumah Adat Sumatera Selatan

KOMPAS.com - Rumah adat merupakan bagian dari identitas suatu daerah, tak terkecuali dengan rumah adat Sumatera Selatan.

Rumah Limas adalah salah satu rumah adat Sumatera Selatan.

Kata Limas yang meletak pada nama rumah adat merupakan gabuangan dua kata, yaitu lima dan emas, kata-kata tersebut mengandung makna.

  • Keaguanan dan kebesaran
  • Rukun dan damai
  • Adab dan sopan santun
  • Aman, subur, dan sentosa
  • Makmur dan sejahtera

Rumah Limas merupakan rumah adat yang pernah terdapat di uang pecahan Rp 10.000.

Rumah Limas

Bentuk Rumah Limas

Rumah limas dikenal sebagai rumah tinggal bangsawan yang berbentuk panggung yang terbuat dari kayu. Rumah Limas merupakan bangunan khas daerah Pelembang.

Hampir semua bagian Rumah Limas terbuat dari kayu, sesuai kepercayaan masyarakat Sumatera Selatan.

Penggunaan bahan kayu diperkirakan untuk menyikapi kondisi tanah berupa rawa-rawa yang selalu basah dan suhu udara yang panas.

Kayu yang digunakan adalah kayu unggulan yang hanya tumbuh di Sumatera Selatan. Jika daerah tersebut tidak lagi memiliki kayu kualitas unggul, maka kayu di datangkan dari Jambi.

Setiap bagian Rumah Limas menggunakan jenis kayu tertentu, yaitu kayu Unglen untuk pondasi, kayu Seru untuk kerangka rumah, dan kayu Tembesu untuk dinding, lantai, jendela, dan pintu.

Luas Rumah Limas berkisar antara 400 hingga 1.000 meter persegi. Rumah yang cukup luas tersebut sering dipinjamkan pemilik rumah untuk pesta pernikahan atau acara adat.

Rumah adat Sumatera Selatan dibangun bertingkat, masyarakat setempat menyebut kumpulan bertingkat tersebut sebagai Bengkalis yang mempunyai makna tersendiri.

Pada bagian atap terlihat ornamen simbar berbentuk tanduk dan melati. Simbar berfungsi sebagai penangkal petir.

Simbar berbentuk melati melambangkan keagungan dan kerukunan.

Sedangkan simbar dua tanduk berarti Adam dan Hawa, simbar tiga tanduk berarti matahari bulan bintang, simbar empat tanduk berarti sahabat nabi, dan simbar lima tanduk melambangkan rukun Islam.

Rumah Limas dibangun menghadap ke timur dan barat. Bagian yang menghadap barat disebut Matoari Edop artinya matahari terbit yang melambangkan kehidupan baru.

Bagian yang menghadap ke timur disebut Matoari Mati yang artinya matahari terbenam yang melambangkan akhir dari kehidupan.

Apa Filosofi Bagian Dalam Rumah Limas?

Rumah Limas memiliki filosofi yang mendalam, dimana bangunan ini memiliki lima tingkat dengan fungsi yang berbeda-beda.

Lima tingkatan ruangan diatur dengan filofosi Kekijing atau tingkatan teras rumah.

Setiap ruangan diatur berdasarkakan usia, jenis kelamin, bakat, pangkat, dan martabat penghuninya.

Berikut ini beberapa ruangan Rumah Limas.

  • Tingkat Pertama

Pada tingkat pertama disebut Pagar Tenggalung adalah ruangan terhampar luas tanpa dinding pembatas.

Ruangan tersebut berbentuk seperti beranda yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu yang datang pada saat acara adat.

Keunikan ruangan ini adalah orang luar tidak dapat melihat aktivitas di dalam ruangan, namun orang yang berada di dalam dapat melihat suasana di luar.

Bagian ini juga memiliki lawang kipas atau pintu yang kalau dibuka akan membentuk langit-langit ruangan.

  • Tingkat Kedua

Tingkatan kedua disebut Jogan sebagai tempat berkumpul anggota keluarga pemilik rumah yang berjenis kelamin laki-laki.

  • Tingkatan Ketiga

Masuk ke dalam atau Kekijing/tingkatan ketiga ada ruang yang lebih privasi dibandingkan ruang sebelumnya.

Lantai dalam posisi yang lebih tinggi dan bersekat.

Ruangan tingkat ketiga ini hanya digunakan untuk tamu undangan khusus saat pemilik memiliki hajat.

  • Tingkat Keempat

Tingkat keempat adalah ruang yang digunakan untuk orang yang dihormati dan memiliki ikatan darah dengan pemilik rumah, seperti Dapunto dan Datuk, maupun tamu undangan yang dituakan.

  • Tingkat Kelima

Pada tingkat kelima atau Gegajah mempunyai ruangan yang paling luas dibandingkan ruangan lainnya.

Ruang tersebut sangat privasi dan istimewa karena hanya dimasuki oleh orang-orang yang mempunyai kedudukan sangat tinggi dalam keluarga maupun masyarakat.

Pada ruangan tersebut terdapat undakan lantai yang digunakan untuk bermusyawarah yang disebut Amben dan kamar pengantin pemilik rumah saat melakukan pernikahan.

Rumah Limas jarang dibangun sebagai tempat tinggal lagi. Bagi Anda yang ingin melihat langsung Rumah Limas dapat datang ke Museum Balaputera Dewa di Jalan Srijaya Negara I, Kota Palembang.

Sumber:

warisanbudaya.kemdikbud.go.id dan indonesia.go.id

https://regional.kompas.com/read/2023/07/22/170613278/rumah-limas-rumah-adat-sumatera-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke