Salin Artikel

Jumlah Gigitan Anjing Positif Rabies di Sikka Bertambah Jadi 42 Kasus

SIKKA, KOMPAS.com - Kasus gigitan anjing positif rabies di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, hingga Senin (17/7/2023), jumlah kasus gigitan anjing yang dinyatakan positif rabies sebanyak 42 kasus.

"Ada tambahan enam kasus. Kalau sampai, Sabtu (8/7/2023), ada 36 kasus yang dinyatakan positif rabies, sekarang sudah 42 kasus," ujar Koordinator Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Ronal Makin saat dihubungi, Selasa (18/7/2023).

Ronal menerangkan, tambahan enam kasus ini setelah pihaknya mengirim tujuh spesimen otak anjing ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, Bali.

Tujuh spesimen itu, yakni tiga di antaranya dari Kecamatan Alok Timur, dua spesimen dari Kecamatan Kewapante, satu spesimen asal Kecamatan Nele, dan satu spesimen dari Kecamatan Talibura.

"Dari tujuh ini yang positif enam, satu negatif, itu dari Kecamatan Alok Timur. Jadi total sudah 55 spesimen dengan rincian 42 positif dan 13 negatif," katanya.

Ronal menambahkan, tingginya kasus gigitan anjing yang positif rabies harus menjadi perhatian bersama. Terlebih warga yang memiliki hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, dan kera.

Ia meminta agar hewan penular rabies dikandangkan atau diikat sehingga bisa membatasi pergerakan.

Selain itu, warga yang digigit harus segera dibawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat vaksin anti-rabies maupun serum anti-rabies.

Sebelumnya, Pemkab Sikka menetapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies sejak 16 Mei 2023 menyusul tingginya kasus gigitan hewan penular rabies.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menyurati camat, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Sikka untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran virus rabies.

Ia meminta agar penyuluhan serta koordinasi informasi edukasi (KIE) dilakukan secara rutin kepada masyarakat tentang bahaya penyakit rabies dan cara pencegahannya.

Selain itu, korban yang digigit anjing segera mencuci tangan dengan sabun atau detergen pada air mengalir selama 15 menit, kemudian melapor ke puskesmas atau rabies center terdekat untuk mendapatkan VAR sesuai indikasi.

Sementara itu, hingga saat ini Sikka mengalami ketiadaan stok vaksin HPR. Akibatnya, pelaksanaan vaksinasi di sejumlah wilayah dihentikan sementara.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/18/194426878/jumlah-gigitan-anjing-positif-rabies-di-sikka-bertambah-jadi-42-kasus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke