Salin Artikel

"Warning" Pungutan Sekolah yang Digagas Orangtua Murid, Gibran: Laporkan kalau Memberatkan

Pungutan yang dilakukan di sekolah masih menjadi polemik, meski sudah dilarang dalam bentuk apa pun.

Dilaporkan TribunSolo, pungutan itu selama tidak diinisiasi oleh sekolah. Melainkan inisiatif orangtua murid atau komite sekolah.

Terakhir, seorang kepala SMKN 1 Sale Rembang yang bernama Widodo dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar mencopot Widodo, setelah viral seorang murid mengaku bahwa dirinya ditarik uang hingga Rp 300.000 dengan dalih infak.

Widodo pun mengungkapkan, bahwa uang tersebut digunakan untuk membangun mushala, dan disetujui oleh tokoh setempat.

Gibran sendiri menyatakan, jika ada pungutan di Solo, dirinya meminta warga untuk tidak segan segera melapor.

"Nanti laporkan saya saja. Kalau ada pungutan yang sekiranya memberatkan atau tidak sesuai aturan," terangnya saat ditemui di kantornya, Senin (17/7/2023).

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menjelaskan, tidak boleh ada wali murid yang sampai terbebani dengan segala macam pungutan.

Termasuk, pungutan yang dikemas dengan kegiatan seperti tradisi menggelar study tour.

"Memberatkan enggak? Study tour yang lain-lain kalau memberatkan jangan," jelasnya.

Ayah dari Jan Ethes dan La Lembah Manah ini pun meminta kepada semua pihak agar jangan menarik dana yang bisa memberatkan ke depannya. "Kalau memberatkan jangan," kata Gibran.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Gibran Warning Pungutan Sekolah yang Digagas Orangtua Murid: Laporkan Kalau Memberatkan

https://regional.kompas.com/read/2023/07/18/105634878/warning-pungutan-sekolah-yang-digagas-orangtua-murid-gibran-laporkan-kalau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke