Salin Artikel

Pemain Bola yang Tenggelam Usai Kapal Pompong-nya Karam Dihantam Badai, Ditemukan Tewas

Kendati demikian, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia yang mengapung di perairan Pulau Mepar, Lingga atau tepatnya dikoordinat 0 17.535 S 104 34.691 E.

“Alhamdulilah sudah ditemukan, penemuannya kemarin sekitar pukul 10.05 WIB dan langsung kami evakuasi ke pelabuhan Tanjung Buton, selanjutnya dibawa ke RS Encik Mariam, Kabupaten Lingga,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas IIa Tanjungpinang, Slamet Riyadi yang dihubungi, Sabtu (15/7/2023).

Saat ini, jenazah Putra telah dibawa ke Rumah Duka yang berada di Desa Bukit Harapan untuk dikebumikan.

“Keenam korban yang selamat juga sudah pulang ke kediaman mereka masing-masing dan kondisi mereka sejauh ini dalam keadaan sehat, meski sempat trauma pasca-kejadian tersebut,” pungkas Slamet.

Sebelumnya, Pompong yang mengangkut 6 orang pemain bola di Kabupaten Lingga, Kepri karam setelah dihantam badai sekitar pukul 14.19 WIB, Rabu (12/7/2023).

Lokasi kejadian berada disekitar perairan Jagoh, Kabupaten Lingga atau tepatnya di koordinat 0°18'06.2"S 104°30'47.8"E.

Sementara pompong tersebut hendak menuju ke Penarik yang membawa pemain sepak bola dari tim Sungai Harapan FC.

Untuk identitas penumpang yang ada di pompong di antaranya, Sawal yang merupakan pemilik pompong warga Singkep Barat.

Kemudian Fery Irawan warga Desa Pasir Panjang, Kurniardi warga Desa Tajur Biru, Kalvani Hatami warga Desa Pasir Panjang, Andri warga Desa Tanjung Kelit, dan Narudi warga Desa Limbung.

"Keenam orang ini alhamdulillah dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi menggunakan kapal cepat milik TNI AL, sedangkan satu pemain lagi dinayatakan hilang dan sampai saat ini masih dilakukan pencarian atas nama Putra warga Bukit Harapan," terang Slamet.

Para pemain sepak bola ini hedak mengikuti turnamen Cup V yang dilaksanakan di Desa Penuba.

Saat kejadian kondisi laut memang sedang tidak bersahabat. Selain hujan, saat itu angin juga sedang kencang yang disertai gelombang yang cukup tinggi.

“Saat kejadian, perahu kayu mereka dihantam badai hingga air masuk ke dalam perahu, dan seketika itu ketujuh penumpang langsung melompat kelaut,” papar Slamet.

Saat mereka berada di laut, Slamet mengungkapkan bahwa Putra sempat berpegangan tangan dengan Nurdin, namun karena angin yang kuat dan ombak yang tinggi Narudin melepas pegangan Putra.

“Saat itulah Putra dinyatakan hilang dan hingga saat ini masih dilakukan pencarian,” pungkas Slamet.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/15/103519978/pemain-bola-yang-tenggelam-usai-kapal-pompong-nya-karam-dihantam-badai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke