Salin Artikel

Suspek Rabies, Bocah 6 Tahun di Sikka Meninggal dalam Perawatan di RS

AN dinyatakan sebagai pasien suspek rabies dan dirawat di rumah sakit sejak Senin, 3 Juli 2023.

"Iya pagi ini (AN meninggal) sekitar 04.40 Wita," ujar Dokter Spesialis Anak RSUD Tc. Hillers Maumere, Mario Nara saat dihubungi, Jumat (14/7/2023).

Mario mengatakan, selama proses perawatan kondisi pasien terus menurun. Seperti kesadaran menurun, panas, dan sesak.

Kondisi ini perparah karena AN belum disuntik vaksin anti rabies (VAR) maupun serum anti rabies (SAR) setelah digigit anjing.

Sebelumnya AN digigit anjing pada 11 Juni 2023. Ia baru diantar ke Puskesmas Boganatar, Kabupaten Sikka, pada, Senin, 3 Juli 2023.

Saat itu kondisinya panas, muntah-muntah dan menunjukkan gejala rabies.

Pihak puskesmas kemudian memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUD Tc. Hillers Maumere untuk penanganan lebih lanjut. Sayangnya setelah hampir dua pekan dirawat, ia meninggal dunia.

Sebelumnya Pemkab Sikka menetapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies sejak 16 Mei 2023 menyusul tingginya kasus gigitan hewan penular rabies.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menyurati camat, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Sikka untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran virus rabies.

Ia meminta agar penyuluhan serta koordinasi informasi edukasi (KIE) dilakukan secara rutin kepada masyarakat tentang bahaya penyakit rabies dan cara pencegahannya.

Selain itu korban yang digigit anjing segera mencuci tangan dengan sabun atau detergen pada air mengalir selama 15 menit, kemudian melapor ke puskesmas atau rabies center terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) sesuai indikasi.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/14/092252178/suspek-rabies-bocah-6-tahun-di-sikka-meninggal-dalam-perawatan-di-rs

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke