Salin Artikel

"Panic Buying" Elpiji 3 Kg di Balikpapan, Ludes Hanya dalam Hitungan Menit

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Masyarakat Kota Balikpapan belakangan ini tengah memburu gas elpiji subsidi 3 kilogram di agen maupun pangkalan.

Pasalnya gas melon tersebut saat ini sulit didapat dan bahkan dijual mahal oleh beberapa oknum pengecer untuk meraup keuntungan lebih.

Situasi antrean pun terjadi di salah satu agen di kawasan Batakan, Balikpapan Timur pada Jumat (7/7/2023).

Sejumlah elpiji yang baru saja didistribusikan langsung ludes hanya dalam hitungan menit. 

“Antrean ini sejak pagi jam setengah 7 Mas. Pas gasnya datang, sekitar setengah jam aja sudah habis. Saya yang antre saja nggak kebagian,” kata Eko Nurcahyo, salah seorang warga yang mengantre.

Di agen tersebut memang telah menjual gas elpiji 3 kilogram sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp18 ribu. Tetap saja kuota yang diberikan di setiap agen tidak mampu memenuhi kebutuhan warga.

Hal ini diduga adanya penyaluran yang tidak tepat sasaran maupun penyelewengan LPG bersubsidi tersebut. 

“Yang datang tadi enggak begitu banyak, harusnya diawasi yang begini biar sesuai peruntukkannya,” ujarnya.

Area Manager Communications, Relations & CSR Patra Niaga Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra mengimbau kepada masyarakat agar tidak panic buying. Sebab perilaku panic buying justru dapat membuat ketersediaan elpiji 3 KG di lapangan cepat habis.

“Panic buying menjadi salah satu alasan juga ketersediaan di lapangan cepat habis. Pertamina memastikan bahwa kuota LPG 3 KG yang ditetapkan Pemerintah akan cukup jika penggunaannya disesuaikan dengan aturan yang ada,” tuturnya.

Kuota LPG 3 kg bersubsidi memang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

 “Untuk itu wilayah Balikpapan hingga akhir Juni kemarin telah tersalur sekitar 3 juta lebih tabung LPG dari kuota sebanyak 6 juta tabung di tahun 2023 atau over 8 persen dari periode Januari hingga Juni. Hal ini juga dirasakan di seluruh wilayah Kalimantan Timur yang over kuota 8 persen dari total Kuota Kaltim 2023 sebanyak 37 juta tabung telah tersalur 19 juta tabung,” jelas Arya.

Selanjutnya, pihak Pertamina telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Balikpapan untuk melakukan penertiban kepada usaha-usaha di masyarakat yang tidak berhak menggunakan LPG 3 kg bersubsidi.

Pertamina juga akan melakukan pembinaan kepada agen dan pangkalan resmi LPG 3 kg yang tidak menyalurkan sesuai aturan.

“Dari pemerintah kota juga kembali menawarkan program tukar tabung untuk ASN di Kota Balikpapan. Sementara Pertamina akan memberlakukan kepada seluruh pangkalan resmi LPG 3 KG untuk menjual produk non subsidi yaitu Bright Gas guna pemenuhan kebutuhan rumah tangga,” jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/07/153726878/panic-buying-elpiji-3-kg-di-balikpapan-ludes-hanya-dalam-hitungan-menit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke