Salin Artikel

Dilaporkan Bongkar Paksa Ratusan Makam Leluhur, Kades di OKI Sebut Hanya 3 Kuburan yang Tergusur

Makam di TPU Panca Jambu, Desa Sugih Waras, Kecamatan Teluk Gelam sebagian adalah kuburan dari leluhur warga kelurahan Tanjung Lubuk.

Desa Sugih Waras dan Kelurahan Tanjung Lubuk ini bertetangga bahkan dulunya satu wilayah. Saat ini desa dan kelurahan berada di kecamatan yang berbeda walau hanya dipisahkan oleh jalan.

Kades Sugih Waras, Ludi membantah pembongkaran ratusan makam leluhur di TPU Panca Bambu seperti yang ditudingkan warga.

Dia meyakini hanya ada 3 makam yang tergusur.

"Kalau jumlah makam yang tergusur di sini hanya antara 2 sampai 3 saja. Tidak sampai sepuluh apalagi ratusan makam sesuai informasi yang beredar," ungkapnya menampik hal tersebut, pada Rabu (5/7/2023) siang.

"Sama sekali tidak terbukti, mana ada. Kita bukti nyata saja kalau memang ada ratusan makam warga yang digusur pasti ada barang buktinya. Pasti batu-batu nisannya berserakan, tapi nyatanya seperti yang kita lihat tidak ada kan," ujar Ludi.

Ia mengatakan jika ada makam warga Tanjung Lubuk yang benar-benar tergusur, Ludi sebagai kades mengaku akan bertanggungjawab sepenuhnya.

"Seandainya saja benar ada pemakaman yang tergusur, saya sudah klarifikasi dan mengucapkan permohonan maaf dan bertanggung jawab merehab kembali bukan kita lari dari permasalahan," ungkap dia.

"Selain itu saya juga siap memenuhi panggilan terkait laporan warga ke pihak kepolisian," imbuhnya.

Ludi menjelaskan penggusuran tersebut dilakukan setelah adanya peresmian jembatan gantung dan ia pun mendapatkan arahan dari Bupati.

"Saat itu Pak Bupati menyebut ada proyek pembukaan lahan tidur dan pembukaan jalan. Melalui pemerintah desa lalu kami buatkan proposal untuk perintisan jalan dan Alhamdulilah dikabulkan," ujarnya.

Setelah itu pihak Dinas PUPR OKI, meminta dibuatkan peta untuk pembuatan jalan dari jembatan gantung sampai ujung perbatasan dengan panjang 8 kilometer.

"Sebelumnya saya sudah bermusyawarah dengan pemerintah desa supaya mempermudah akses ke pemakaman maka kita buatkan jalan melingkar di sekitar pemakaman," kata dia.

"Niat kami pemerintah desa ini untuk kemaslahatan orang banyak, disamping itu bukan hanya masyarakat Sugih Waras saja yang menikmati mungkin juga warga Muara Telang dan harapannya warga Desa Tanjung Lubuk juga bisa menikmatinya," tambahnya.

Ia mangatakan TPU tersebut sudah 20 tahun tak terurus dan terlihat sepeti hutan belantara. Selain itu lokasinya seperti tak digunakan lagi sebagai tempat pemakaman.

"Jauh sebelum saya jadi kades, makam ini bukan tidak berfungsi tetapi karena sudah menjadi hutan belantara," katanya.

"Maka yang berfungsi tetapi hanya dipinggir-pinggirannya saja dan sekarang niat saya baik untuk membuka jalan ini agar ketika ada warga yang meninggal mudah menuju ke sini dan terutama untuk ziarah kubur," pungkasnya.

Tiga puluh orang ahli waris datang kantor polisi

Sementara itu tak terima makam leluhur mereka dibongkar, sebanyak 30 orang ahli waris secara bersama-sama mendatangi Mapolres OKI melaporkan peristiwa yang merugikan masyarakat tersebut pada Rabu (4/7/2023) pagi.

Mewakili warga lainnya, Samsul Wahid menyebut kedatangannya ke polres OKI untuk mengadukan tindakan Kepala Desa Sugih Waras yang sewenang-wenang melakukan penggusuran terhadap makam keluarganya tersebut.

"Iya kami semua datang ke sini tidak lain dan tidak bukan untuk melaporkan tindakan kades dan saya ingin dia ditangkap dan diperkarakan," kata dia.

Menurutnya tidak ada solusi lain untuk dapat mengembalikan titik-titik lokasi puluhan makam sesuai tempat dan lokasi semula.

"Karena kalau dibangun ulang tidak mungkin, logikanya saja kalau sudah rata dengan tanah dan tidak ada lagi plang nama kuburan. Gimana bisa tahu dimana tempatnya dan siapa pemilik makam," kata dia.

"Tidak mungkin dikeruk lagi satu- persatu dan dipindahkan. Tentunya kita tidak dapat mengenalinya lagi," ungkapnya dengan nada kesal.

Ia mengatakan ada sekitar 20 makam keluarga yang ikut terbongkar.

"Tentunya saya sangat menyesalkan adanya kejadian pembongkaran ini. Apalagi tidak ada negosiasi maupun informasi kepada masyarakat ataupun pihak keluarga pemilik makam," bebernya.

Kekecewaan juga diungkapkan Usmarian yang mengaku empat makam keluarganya juga hilang.

Menurutnya, pihak kepala desa sama sekali tidak koordinasi dengan pihak ahli waris.

"Setahu saya itu perintah dari oknum kades, pembongkaran dilakukan sekitar seminggu yang lalu dan beberapa hari kemudian kami baru mengetahui adanya peristiwa pembongkaran makam di TPU Tanjung Lubuk tersebut," kata dia.

"Setelah kami mengetahuinya, langsung mendatangi lokasi dan benar saja ratusan nisan kuburan sudah dibongkar dan rata dengan tanah," tambah dia.

Ia juga menegaskan tidak ada pemberitahuan sama sekali terkait wacana pembongkaran makam.

"Kemarin kami juga sempat menemui kades dan dia berucap siap bertanggung jawab apapun penyelesaiannya dan sekarang tidak adalagi kegiatan penggusuran di sana," tambahnya.

"Bila tahun depan kami mau ziarah, tidak tahu dimana lagi tempatnya karena kuburan sudah rata dengan tanah," cetusnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Dilaporkan Bongkar Ratusan Makam Tanpa Izin Ahli Waris, Ini Jawaban Kades Sugih Waras OKI

https://regional.kompas.com/read/2023/07/06/083800978/dilaporkan-bongkar-paksa-ratusan-makam-leluhur-kades-di-oki-sebut-hanya-3

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke