Salin Artikel

Mengenal Bandara Ewer di Asmat yang Akan Diresmikan Presiden Jokowi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan, Bandara Ewer pertama kali dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Asmat, lalu dikembangkan oleh pemerintah pusat.

Pada tahun 2014-2018, berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan, Pemkab Asmat melakukan perpanjangan runway menjadi 1.650 meter.

Kemudian dilakukan pula rekonstruksi runway tikar baja, konstruksi apron, dan pembangunan gedung terminal.

"Bandara ini pertama kali dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat dan kemudian pemerintah pusat mengembangkan," kata Budi Karya yang juga meninjau kesiapan fasilitas bandara, Rabu (5/7/2023), seperti dikutip dari Antara.

Pengembangan

Selanjutnya di tahun 2019, Bandara Ewer terus dikembangkan. Akses menjadi lebih mudah dan fasilitas pun dilengkapi.

Tahun 2023, gedung Bandara Ewer dipercantik dengan arsitektur minimalis bernuansa budaya Asmat.

Hingga kini pengembangan masih dilakukan antara lain perbaikan drainase dan pembuatan tanggul penahan banjir.

"Sekarang paling tidak ada lima hingga tujuh pesawat yang take off dan landing di Bandara Ewer. Kami harapkan bandara ini bisa membantu masyarakat Asmat dalam bermobilitas untuk berbagai kepentingan," katanya.

Konektivitas antarwilayah

Menhub menjelaskan, pemerintah akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi di Papua untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah.

Adapun bandara ini tercatat melayani tiga rute penerbangan yaitu Kamur-Ewer pulang pergi, Timika-Ewer pulang pergi dan Merauke-Ewer pulang pergi.

Ada tiga maskapai yang melayani penerbangan yaitu Wings Air, Trigana Air, dan Smart Aviation.

Tren penumpang pun diklaim meningkat dari 12.185 penumpang di tahun 2020 naik menjadi 21.603 penumpang di tahun 2021.

Pada tahun 2022, jumlah penumpang kembali mengalami peningkatan di angka 27.772 orang.

Bupati Asmat Elisa Kambu mengungkapkan, dengan hadirnya Bandara Ewer yang mampu menjadi lokasi pendaratan pesawat ATR 72-600, warga Asmat bisa datang dan pergi dengan mudah menggunakan pesawat.

"Kehadiran bandara ini sangat membantu. Tidak sulit seperti beberapa tahun lalu sebelum adanya bandara, kami sulit akses masuk apalagi kalau ada orang yang meninggal," kata Elisa Kambu.

Menurutnya dalam semingga ada lima perjalanan.

"Seminggu ada lima kali perjalanan mulai dari Merauke, Kamur, dan Ewer. Terima kasih juga kami telah mendapatkan tarif subsidi," kata dia.

Untuk diketahui, Bandara Ewer memiliki panjang runway 1.650 meter x 30 meter yang dapat dilalui pesawat ATR 72-600 untuk penumpang maupun kargo, apron seluas 70 meter x 90 meter dan taxiway 86 meter x 15 meter. Adapun luas terminal bandara 488 meter persegi.

Sumber: Antara

https://regional.kompas.com/read/2023/07/06/080947978/mengenal-bandara-ewer-di-asmat-yang-akan-diresmikan-presiden-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke