Salin Artikel

Bongkar Makam Leluhur, Kades di OKI Dipolisikan 30 Orang Ahli Waris, Ada Kuburan sejak Penjajahan Belanda

Kedatangan mereka untuk melaporkan oknum kepala desa yang membongkar paksa ratusan makam kuno di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panca Jambu, Desa Sugih Waras, Kecamatan Teluk Gelam, OKI.

Salah satu warga, Samsul Wahid mengatakan kedatangan mereka untuk mengadukan tindakan Kepala Desa Sugih Waras yang sewenang-wenang melakukan penggusuran terhadap makam keluarganya tersebut.

"Iya kami semua datang ke sini tidak lain dan tidak bukan untuk melaporkan tindakan kades dan saya ingin dia ditangkap dan diperkarakan," kata dia.

Menurutnya tidak ada solusi lain untuk dapat mengembalikan titik-titik lokasi puluhan makam sesuai tempat dan lokasi semula

"Karena kalau dibangun ulang tidak mungkin, logikanya saja kalau sudah rata dengan tanah dan tidak ada lagi plang nama kuburan. Gimana bisa tahu di mana tempatnya dan siapa pemilik makam. Tidak mungkin dikeruk lagi satu- persatu dan dipindahkan. Tentunya kita tidak dapat mengenalinya lagi," ungkapnya dengan nada kesal.

Ia mengatakan setidaknya ada 20 makam keluarga besarnya tak ikut terbongkar.

"Tentunya saya sangat menyesalkan adanya kejadian pembongkaran ini. Apalagi tidak ada negosiasi maupun informasi kepada masyarakat ataupun pihak keluarga pemilik makam," bebernya.

Kekecewaan serupa diutarakan Usmarian yang tak terima proses penggusuran tanpa diketahui ahli waris pemilik makam.

"Setahu saya itu perintah dari oknum kades, pembongkaran dilakukan sekitar seminggu yang lalu dan beberapa hari kemudian kami baru mengetahui adanya peristiwa pembongkaran makam di TPU Tanjung Lubuk tersebut," kata dia.

"Setelah kami mengetahuinya, langsung mendatangi lokasi dan benar saja ratusan nisan kuburan sudah dibongkar dan rata dengan tanah," ungkapnya.

Menurutnya terdapat 4 orang keluarganya yang dimakamkan di TPU tersebut.

Ia juga menegaskan tidak ada pemberitahuan wacana pembongkaran dari pihak kade ke masyarakat setempat.

"Kemarin kami juga sempat menemui kades dan dia berucap siap bertanggung jawab apapun penyelesaiannya dan sekarang tidak adalagi kegiatan penggusuran di sana," tambahnya.

Akibat penggusuran tersebut, banyak warga yang kecewa karena tak bisa lagi ziarah ke makam sanak saudaranya.

"Bila tahun depan kami mau ziarah, tidak tahu dimana lagi tempatnya karena kuburan sudah rata dengan tanah," cetusnya.

Saat disinggung mengenai lokasi makam akan digunakan apa, pihaknya belum mengetahui secara pasti. Alasannya karena yang memiliki program yaitu oknum kades tersebut.

"Banyak informasi beredar ada yang menyebut bakal dibangun akses jalan menuju jembatan penyebrangan. Ada juga yang ngomong akan kembali dijadikan pemakaman umum lagi," ujar dia,

Makam di TPU Panca Jambu Desa Sugih Waras Kecamatan Teluk Gelam OKI sebagian adalah kuburan dari leluhur warga kelurahan Tanjung Lubuk.

Desa Sugih Waras dan Kelurahan Tanjung Lubuk ini bertetangga bahkan dulunya satu wilayah.

Meski saat ini berada di dua kecamatan, dua desa dan kelurahan itu hanya dipisahkan oleh jalan.

"Kejadian ini sangat kita sesalkan sekali, karena tidak adanya koordinasi dengan pihak keluarga," kata Lurah Tanjung Lubuk Sulaiman, Rabu (5/7/2023).

Menurut Sulaiman, oknum kades Desa Sugih Waras mengklaim dirinya sudah berkonsultasi dengan seorang warga bernama Sudi.

"Tetapi Sudi itu adalah masyarakat dan bukan RT, RW, ataupun lurah," ujar Lurah Tanjung Lubuk, Sulaiman.

Disampaikan Sulaiman, dirinya diminta warga untuk mendatangi lokasi untuk melihat kondisi sebenarnya.

"Sewaktu saya sampaikan di sana benar saja kondisinya sudah digusur, dalam arti kata jalan yang dibuat tidak kecil dan terlalu lebar seukuran jalan kabupaten," kata dia.

"Setahu saya ukuran lebar jalan mencapai 8 meter kalau sama kaki-kakinya dan harus merelakan makam-makam yang dibongkar paksa," ungkapnya.

Ia mengatakan alasan oknum tersebut melakukan hal tersebut karena area pemakaman itu tak lagi diurus warga.

Selain itu area tersebut sudah tak bisa lagi dibuat makam karena sudah ada ratusan makam, sehingga tak bisa ditambahkan makam baru.

"Menurut informasi yang diperoleh jika makam-makam disana sudah ada sejak sekitar 200 tahun yang lalu atau sejak zaman Belanda. Jadi kalau misal dibuat makam tentu tidak akan muat lagi, karena saking banyaknya," bebernya.

Selain ratusan makam yang hilang, penggusuran juga merobohkan kubah selamat datang yang ada di lokasi.

"Tidak mungkin kalau kubah itu tidak kelihatan, karena lokasinya di tikungan pangkal jalan masuk dan dibuat secara permanen. Itupun sudah dihancurkan," kata dia.

"Yang jelas kuburan disana merupakan hak milik warga kelurahan Tanjung Lubuk yang masih nenek moyang mereka," tambahnya.

Di berharap tak ada lagi kejadian seperti itu yakni menggusur makam keluarga.

"Menurut saya tidak ada solusi, karena tidak bisa lagi makam lama yang bisa dibangun kembali. Bahkan ada beberapa makam yang tidak adalagi batu nisannya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Makam Leluhur Dibongkar, 30 Orang di OKI Polisikan Kades Sugih Waras, Ahli Waris : Tidak Ada Solusi

https://regional.kompas.com/read/2023/07/06/071700878/bongkar-makam-leluhur-kades-di-oki-dipolisikan-30-orang-ahli-waris-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke