Salin Artikel

Pengunjung Kena Pungli di Pantai Carita, Menyeberang Jembatan Dimintai Rp 5.000

Dia kemudian merekam video praktek pungli yang dilakukan oleh oknum di pantai tersebut Video itu kemudian viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 51 detik tersebut, suara di balik video mengatakan ada oknum yang memintai uang kepada pengunjung yang melintasi jembatan. Jembatan tersebut diklaim milik pribadi.

“Hati-hati nih buat yang main ke Pantai Carita, ini ada oknum ngejar-ngejar orang, bilangnya jembatan ini jembatan pribadi, jadi setiap yang lewat disuruh bayar sama dia nih, ini orangnya nih,” kata suara di balik video tersebut.

Video tersebut diambil oleh wisatawan asal Depok, Muhammad Oki Setiawan. Dia mengatakan, video tersebut diambil pada Minggu (2/7/2023).

“Kejadiannya kemarin lokasinya di Pantai Kondominium Carita Utara,” kata Oki kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu.

Oki mengatakan, sempat dimintai uang setelah menyeberangi jembatan bambu bersama istrinya saat hendak ke kamar bilas.

Usai melintasi jembatan, istri Oki dikejar oleh seseorang penjaga jembatan yang berada di sisi kanan. Oknum tersebut meminta uang tarif melintas jembatan Rp 5.000 perorang.

Oki sempat mempertanyakan uang tersebut dan okum tersebut menjelaskan jika jembatan itu milik pribadi.

“Saya tanya, bayar apa? Kata dia jembatan pribadi, dibikinnya pribadi jadi kalau lewat situ harus bayar,” jelas Oki.

Menurut Oki, tidak semua yang melintas di jembatan tersebut dimintai uang.

Beberapa pengunjung jugaada  yang menyeberang tidak sempat dikejar oleh oknum tersebut.

Oki kemudian meminta waktu untuk ke kamar bilas dahulu. Dan kembali ke kamar hotel melalui jalan yang lain.

“Saya mikir kalau lewat situ lagi bakal jadi masalah kalaupun saya lawan, ternyata teman-temannya banyak. Saya juga gak mau cari keributan karena cuma berdua sama istri waktu itu. Akhirnya ya sudah saya muter jalan lain dan kembali ke hotel,” kata dia.


Saat kembali ke hotel, sejumlah saudara Oki juga mengaku dimintai uang melintas jembatan.

Oki kemudian mengambil video tersebut dan mempostingnya di Instagram karena menurutnya hal tersebut meresahkan.

“Harapannya pengunjung lain enggak sampai kena seperti saya, jadi tahu ada oknum seperti itu, kalau bisa dihindari,” kata dia.

Oki sebetulnya tidak mempermasalahkan jumlah nominal yang dikenakan jika tarif tersebut diberlakukan secara resmi.

“Pengunjung enggak masalah bayar, tapi dengan etika yang baik. Kita juga paham namanya tempat wisata harga berbeda dari luar. Cuma cara dia meraih uang kurang setuju, bukan kapok ya, cuma sedikit berhati-hati sama waspada, ini jadi tidak nyaman, tidak resmi,” ujar dia.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kabupaten Pandeglang mengkonfirmasi sudah mengetahui prihal video viral tersebut.

Kepala Bidang Destinasi Disparbud Pandeglang Rosy Sukmawati mengatakan oknum sudah ditangani oleh pihak berwenang.

“Kami sudah menindaklanjuti, mereka (pelaku) pemain lama, dan sudah ditangani pihak berwenang,” ungkap Rosy.

Sementara Kepal Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Sandy Wyasa, mengatakan oknum sudah ditindak bersama Polsek Carita.

Sandy berjanji akan menertibkan pungli di wilayahnya yang membuat wisatawan tidak nyaman.

“Nanti kita tertibkan, saya janji ini yang pertama dan terakhir. Kita akan pantau bersama unsur kecamatan kita akan koordinasi sehingga tidak akan ada lagi yang seperti itu,” kata dia.

Atas kejadian tersebut, Sandy berharap wisatawan tidak kapok datang ke Carita. Dia memastikan tidak ada lagi pungli yang terjadi di Carita.

“Untuk yang mau ke Carita, Insya Allah aman, dan tidak akan ada lagi pungli-pungli seperti itu, ini yang pertama dan terakhir,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/03/202037878/pengunjung-kena-pungli-di-pantai-carita-menyeberang-jembatan-dimintai-rp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke