Salin Artikel

Sumarlan yang Dievakuasi dari Jakarta ke Grobogan Sudah Obesitas sejak Kecil

Secara turun temurun, riwayat berat badan berlebih menyebar di lingkup keluarga Sumarlan.

"Sudah sejak kecil Sumarlan itu gemuk. Anaknya juga dan salah satu orang tuanya juga. Keluarganya banyak yang obesitas. Kalau almarhum istri Sumarlan normal. Obesitas karena faktor keturunan," kata Kepala Desa Ngrandu Paiman saat dihubungi melalui ponsel, Sabtu (1/7/2023).

Dijelaskan Paiman, saat ini Pemdes Ngrandu sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Grobogan menyoal perkembangan kesehatan Sumarlan.

Pemerintah Desa Ngrandu pun memastikan kondisi perekonomian Sumarlan berkecukupan.

"Kami kemarin bersama tim medis sudah memastikan kondisi pak Sumarlan baik-baik saja. Pak Sumarlan mau diperiksa dokter di rumah, tapi tidak mau dibawa ke rumah sakit. Biar beliau istirahat dulu di rumah. Pak Sumarlan ini terhitung ekonomi mampu karena pengusaha bordir di Jakarta," kata Paiman.

Kepala Dinas Kesehatan Grobogan dr Slamet mengatakan, umumnya obesitas atau kegemukan terjadi ketika jumlah kalori yang dikonsumsi lebih banyak daripada yang dibakar melalui olahraga dan aktivitas normal sehari-hari. 

"Namun, faktor genetik disebut-sebut juga berpengaruh terhadap terjadinya obesitas. Seperti kasus pak Sumarlan," kata Slamet.

Meskipun genetik menyumbangkan pengaruhnya tersendiri, tetapi ada beberapa faktor risiko obesitas lainnya seperti pilihan gaya hidup, pola makan, penyakit tertentu hingga konsumsi obat-obatan.

"Pengidap obesitas perlu menjalani perubahan pola makan atau berdiet, menambah aktivitas fisik, dan mengubah gaya hidup tidak sehat. Obat-obatan dan prosedur penurunan berat badan adalah pilihan lainnya. Untuk Pak Sumarlan, kami akan pantau perkembangannya," pungkas Slamet.


Untuk diketahui, Sumarlan (55) pria obesitas berbobot 200 kilogram dievakuasi petugas damkar dari kamar kosnya di lantai dua ruko usaha konveksi Jalan Sukarjo Wiryopranoto, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/6/2023) siang.

Sumarlan diketahui kesulitan bergerak dan hanya bisa terbaring lemas setelah kondisi kesehatan memburuk.

Petugas damkar akhirnya berhasil membawa keluar pria bertubuh tambun itu menggunakan tandu dengan cara menjebol pintu kamarnya.

Sumarlan kemudian langsung dibawa keluarga menuju kampung halamannya di Dusun Pepe, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan. 

"Alhamdulillah bapak kondisinya baik-baik saja. Semalam jam 11 tiba di rumah. Perjalanan 10 jam dari Jakarta naik mobil," kata Aldo (24) putra semata wayang Sumarlan yang juga mengalami obesitas saat ditemui, Jumat (30/6/2023).

Sementara itu keluarga Sumarlan memilih bungkam dan menolak untuk dipublikasikan.

Bahkan, Kapolsek Geyer AKP Sunarto beserta dua anggotanya saat berkunjung ke rumah keluarga Sumarlan juga kesulitan untuk memeroleh informasi detail.

Mereka hanya berbincang sejenak dengan keluarga Sumarlan hingga kemudian diperkenankan menengok Sumarlan yang terbaring di ranjang.

"Mohon maaf, tolong jangan diliput, kami tidak mau. Boleh melihat tapi jangan direkam. Kami agak kecewa kemarin di Jakarta diberitakan. Kami terusik. Padahal tidak ada konfirmasi, tahu-tahu tayang. Intinya kakak saya baik-baik saja. Disini lebih nyaman dan banyak saudara yang memperhatikan," tegas Mulyadi (50) adik Sumarlan.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/01/145326878/sumarlan-yang-dievakuasi-dari-jakarta-ke-grobogan-sudah-obesitas-sejak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke