Salin Artikel

Dosen Unram Minta Komnas HAM Selidiki Dugaan Sikap Represif Satpam Saat Demo Mahasiswa

"Kebebasan berpendapat, dan berbeda pendapat itu biasa di kampus, seharusnya dihadapi dengan dialog, bukan dengan cara-cara kekerasan," kata Widodo sapaan akrab dosen yang mengajar Filsafat Hukum itu, Jumat (23/6/2023).

Menurut Widodo yang juga merupakan alumni Unram, menilai aksi brutal yang dilakukan oleh pihak satpam ketika demonstrasi, merupakan aksi kekerasan terparah sepanjang masa Unram berdiri.

"Bahkan ini menurut saya, sejarah terkelam sejarah terburuk, bahkan jika dibandingkan ketika saya masih jadi mahasiswa di Orde Baru, belum pernah ada cara-cara sebrutal ini di Universitas Mataram. Saya juga angkatan 90 dan aktif di gerakan mahasiswa, ini sejarah terkelam," kata Widodo.

Atas peristiwa ini, Widodo menyarankan agar pihak kepolisian melakukan tindakan inisiatif untuk memeriksa para oknum yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan.

"Seharusnya pertama polisi mengambil inisiatif memeriksa karena ini bukan delik aduan, apakah di sana ada unsur pidana atau tidak?" kata Widodo.

Selain itu, Widodo meminta agar Komisi Nasional Hak dan Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk turun memeriksa dugaan pelanggaran HAM yang terjadi pada saat aksi.

"Kemudian Komnas HAM Juga perlu memeriksa karena kebebasan berpendapat dan berekspresi itu dijamin oleh konstitusi, itu bagian HAM, apalagi itu terjadi di kampus. Apakah kekerasan yang membungkam pikiran kritis itu yang disampaikan mahasiswa melanggar HAM?" kata Widodo.

Widodo juga meminta agar Ombudsman memanggil pejabat kampus untuk memberikan klarifikasi atas insiden dugaan kekerasan yang dialami mahasiswa saat demo.

"Seharusnya Ombudsman mengklarifikasi memanggil pejabat kampus yang bertanggung jawab, mengklarifikasi apakah ada kesalahan administrasi dalam penanganan aksi demo," kata Widodo.

Sementara itu pihak kampus Unram melalui Kasubag Humas Zainal Abidin enggan berkomentar tentang dugaan aksi kekerasan saat demo tersebut.

"Mohon maaf, saat aksi saya sedang tidak di lokasi," kata Zainal melalui pesan singkat.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa berdemonstrasi di depan gedung Rektorat Universitas Negeri Mataram (Unram), Selasa (20/6/2023).

Demonstrasi tersebut berujung kericuhan dan bentrok antara mahasiswa dengan satpam kampus.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram Martoni Ira Malik mengungkapkan, aksi ricuh tersebut bermula saat rekannya mencoba masuk ke halaman gedung Rektorat Unram melalui gerbang, namun saat itu rekan-rekannya diadang oleh satpam.

"Kita aksi itu sekitar pukul 10.30 Wita. Kita posisinya di depan gerbang. Saat kita mau masuk di halaman rektorat satpam tidak mengizinkan kami untuk menyampaikan orasi di halaman Rektorat, kita diadang menggunakan pentungan sehingga terjadi bentrok," kata Martoni melalui sambungan telepon.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/23/171858178/dosen-unram-minta-komnas-ham-selidiki-dugaan-sikap-represif-satpam-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke