Salin Artikel

Stok Vaksin Habis, Puluhan Ribu Hewan Penular Rabies di Sikka Belum Divaksinasi

Koordinator Laboratorium Kesehatan Hewan, Ronal Makin mengungkapkan, ribuan HPR ini belum divaksinasi lantaran pihaknya kehabisan stok.

Apalagi, sebagian warga enggan memberi vaksin hewan peliharaannya secara mandiri.

“Jumlah HPR di Sikka diperkirakan 55.000 ekor. Tetapi baru 2.760 ekor HPR yang bisa dihandel dengan vaksin. Saat ini vaksin lagi kosong,” ujar Ronal saat dihubungi, Senin (19/6/20230).

Ronal menuturkan, Pemkab Sikka sempat menerima bantuan ribuan dosis dari Kementerian Pertanian dan Pemkab Flores Timur, namun sudah habis.

"Saat ini sedang pengadaan vaksin HPR, diperkirakan awal Juli sudah ada," katanya.

Ronal melanjutkan, selain keterbatasan stok vaksin, salah satu kendala yang dihadapi dalam upaya pencegahan rabies adalah jangkauan dan waktu.

Pasalnya setiap kasus gigitan yang ada, sampel otak anjing harus ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, Bali diperiksa.

"Kita di sini tidak ada alat kita harus kirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, Bali. Kalau kita kirim sampel untuk dapat hasilnya butuh waktu yang cukup lama," katanya.

Oleh sebab itu, Ronal mengimbau agar warga mengandangkan hewan peliharaan, terutama anjing, kucing, dan monyet.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan membenarkan bahwa pelaksanaan vaksinasi HPR dihentikan sementara lantaran kehabisan stok vaksin.

Pemkab Sikka telah menganggarkan Rp 300 juta untuk pengadaan vaksin HPR. Anggaran ini sudah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Selain itu, Dinas Pertanian terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka untuk penanganan situasi darurat rabies.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/19/223118478/stok-vaksin-habis-puluhan-ribu-hewan-penular-rabies-di-sikka-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke