Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Anjing Hidup Dilempar untuk Dimangsa Buaya di Nunukan | Sapi Milik Kapolsek di Sragen Dibeli Jokowi

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan dua laki-laki mengenakan seragam sebuah perusahaan sedang melempar anjing hidup untuk dimangsa buaya viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 29 detik itu, tampak dua orang itu mengayunkan anjing yang ditangkapnya lalu dilempar ke arah buaya yang berada di Sungai Sebaung.

Mirisnya, setelah anjing itu dimakan oleh buaya, orang-orang tersebut justru tampak bersorak kegirangan.

Berita tersebut mendapat sorotan pembaca Kompas.com hingga menjadi populer di urutan pertama.

Selain itu ada juga berita terkait sapi limosin dari Sragen, Jawa Tengah terpilih menjadi hewan kurban Presiden Jokowi untuk Idul Adha tahun 2023.

Seekor sapi itu memiliki berat 1 ton berwarna coklat dan putih pada bagian kepala.

Adapun lima berita populer yang dirangkum Kompas.com pada Minggu (18/6/2023) sebagai berikut:

Dalam video berdurasi 29 detik itu, tampak dua orang itu mengayunkan anjing yang ditangkapnya lalu dilempar ke arah buaya yang berada di Sungai Sebaung.

Mirisnya, setelah anjing itu dimakan oleh buaya, orang-orang tersebut justru tampak bersorak kegirangan.

"Satu, dua, tiga, lepas, yaaa, sikaaat," sorak orang dalam video yang beredar di Twitter, Instagram, hingga TikTok itu.

Setelah ditelusuri, dua laki-laki tersebut yakni berinisial DF, SR, dan perekam video berinisial GA.

Ketiganya merupakan pegawai kontrak untuk driver alat berat di PT Jaya Mimika Lestari (JML) di Nunukan, Kalimantan Utara.

Saat dimintai keterangan manajemen perusahaan, mereka mengaku melemparkan anjing dalam kondisi hidup ke mulut buaya muara akibat kejengkelan yang terpendam sejak dua minggu belakangan.

Ketiganya sering kehilangan sepatu atau sandal, bahkan seringkali bekal makan mereka berhamburan akibat dimakan anjing yang berkeliaran di kawasan kerja mereka.

Baca selengkapnya: Lempar Anjing Hidup untuk Dimangsa Buaya di Nunukan, 3 Pelaku Dipecat dan Diperiksa Polisi

Pemilik peternakan, Widarto, mengatakan sapi miliknya yang tak memiliki nama dipilih karena kondisinya yang sehat dan lebih anteng dibandingkan sapi-sapi lainnya.

"Ini (sapi kurban yang dibeli Jokowi) dipilih karena lolos uji kesehatan, semua diuji, mulai dari sampel darah, bahkan kotoran sapi juga diuji," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (17/6/2023).

Widarto mengaku ia diberitahu bahwa Jokowi akan membeli sapi di peternakannya sejak sebulan yang lalu.

Namun sebelum dipilih, sapi jenis limosin di Sragen itu harus menjalani serangkaian tes kesehatan.

Karena itu, beberapa waktu lalu petugas dari Kementerian Kesehatan datang secara langsung untuk mengecek kondisi sapi-sapi di kandang yang ada di Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan itu.

"Yang memeriksa langsung dari Kementerian Kesehatan, atau semua unsur yang terkait, kemarin kesini langsung," ujar Widarto.

Baca selengkapnya: Sapi Milik Kapolsek di Sragen Dibeli Jokowi untuk Hewan Kurban

Hal ini diungkap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberikan sambutan usai salat subuh di Masjid Raya Al Jabbar, Minggu (18/6/2023).

Informasi ini disebut di hadapan 25 ribu jamaah dan Ustad Abdul Somad yang datang untuk memberikan ceramah.

"Entah ke mana. Mungkin saja itu saking cintanya jemaah pada Alquran. Saking cintanya sehingga dibawa pulang," ujar Kang Emil sambil tersenyum.

Kepada jemaah masjid, Kang Emil mengungkapkan harapannya agar jemaah tak lagi membawa pulang Alquran dari Masjid Al Jabbar.

"Silakan dibaca Alquran, tapi setelah itu disimpan kembali di tempatnya, jangan dibawa pulang," ujarnya.

Jemaah yang datang dari berbagai daerah bukan hanya dari Kota Bandung tapi dari kabupaten dan kota lain di Jawa Barat untuk mendengarkan ceramah dari UAS.

Baca selengkapnya: 7.000 Al Quran di Masjid Al Jabbar Hilang, Ridwan Kamil Curhat ke Ustad Abdul Somad

Direktur Eksekutif Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) Solihin Fuadi mengaku belum mengetahui jenis kelamin macan tutul atau Panthera pardus melas tersebut.

"Namun macan tutul jawa ini masih muda dan mempunyai tinggi sekitar 40 cm," kata Solihin dalam keterangannya kepada Kompas.com, Minggu (18/6/2023).

Solihin menyebutkan, lokasi terekamnya macan tutul ini tak jauh dari air terjun atau curug yang dikelola sebagai obyek wisata alam oleh masyarakat.

Jaraknya hanya sekitar 1,1 km dari perkampungan terakhir.

Lokasi kamera jebak atau camera trap (CT) di hutan Sanggabuana yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Purwakarta dan masuk dalam KRPH Sukasari.

"Pada periode kali ini kami hanya memasang 4 kamera trap di lapangan. Tepat berada di atas sebuah air terjun dan sedang mengarah ke bawah, hanya berjarak 700 m dari curug," katanya.

Baca selengkapnya: Penampakan Macan Tutul yang Terekam Kamera Trap di Gunung Sanggabuana Purwakarta

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, saat tiba di lokasi, aparat gabungaan mendapati tempat tersebut baru saja di tinggal pergi sehingga mereka hanya mendapatkan sejumlah barang bukti.

"Di sana kami menemukan satu buah senjata api rakitan berbahan kayu menyerupai pistol dan satu buah pistol korek api merk P, juga satu buah rompi warna loreng berserta puluhan barang bukti lainya termasuk bendera Bintang Kejora berukuran 25cm x 15cm," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (18/6/2023).

Menurut Faizal, lokasi yang digerebek merupakan markas dari salah satu pimpinan KKB yang ada di Yapen.

"Itu markasnya Sefnat Marani," cetusnya.

Baca selengkapnya: Satgas Damai Cartenz Gerebek Markas KKB Sefnat Marani, Senpi dan Bendera Bintang Kejora Disita

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Karawang, Farida Farhan, Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor Michael Hangga Wismabrata, Riska Farasonalia, Rachmawati, Maya Citra Rosa)

https://regional.kompas.com/read/2023/06/19/060000278/-populer-nusantara-anjing-hidup-dilempar-untuk-dimangsa-buaya-di-nunukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke